Sekolah Inspiratif SD Muhammadiyah 15 Surabaya (SDM Limas) pada saat liburan sekolah mengadakan Liburan Anak Sholeh (LIBAS) kelas 5 dan 6 SDM Limas di hall gedung Limas Tower, Senin – Selasa (22-23/12/2025).
Kepala Sekolah SDM Limas Mationo MA mengajak para siswa untuk ikuti kegiatan ini dengan penuh semangat, ikhlas dan bertanggung jawab.
“Dari kegiatan ini kita harus bisa berubah, berubah yang lebih baik lagi mulai dari ibadah salatnya, rajin belajar dan saling bersilaturahmi sama ustadz ustadzah guru karyawan serta teman-teman semuanya… Tetap semangat dan semoga berhasil,”s eru Ustadz Yono, panggilan akrabnya.
Acara dilanjutkan materi pertama tentang Akhlak Remaja Muslim di Era Digital oleh Ferry Yudi Antonius Saputro, M.Pd.I, Ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Kota Surabaya. Ustadz Ferry memulai dengan menyapa anak-anak dan memberikan semangat The Inner Power Remaja Muslim. “Meskipun dihari libur ya anak-anakku semua, anak Limas sang inspirator muda is the best, tetap masuk mengikuti kegiatan Liburan Anak Sholeh,” ungkap Ustadz Ferry, panggilan akrabnya sambil tersenyum.
Ia lantas mengajak self-check dengan bertanya tentang: “Siapa di sini yang ngaku Muslim Keren?” tanya Ustaz Ferry. Jibril siswa kelas 5 Buya Hamka langsung menjawab, “Saya Ustadz,” seru Jibril sambil berdiri.
Dunia hari ini seperti lautan lepas, kita punya smartphone, punya internet, itu adalah kapal super cepat. Tapi, tahukah kalian, di laut itu banyak badai, hiu, dan karang tersembunyi? Inilah yang kita sebut fitnah akhir zaman. Setelah itu, kalian akan punya kompas (Al-Qur’an & Sunnah) dan jangkar (Akhlak Mulia) untuk menavigasi zaman now tanpa hanyut. “Membentuk remaja muslim berakhlak digital dan realitas yang tangguh, bukan hanya ikut-ikutan,” serunya sambil bergandengan dengan Jibril.
Akhlak bukan sekadar sopan santun, tapi cerminan iman yang terlihat dalam sikap, ucapan, dan tindakan sehari-hari sebagaimana dalam Hadis Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam bersama bersabda. ” Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak .” (HR. Al-Bukhari).
Anak- Anak selanjutnya diajak menghadapi tantangan yang sangat relevan dengan kehidupan remaja hari ini diantaranya ada fitnah (tantangan), deskripsi (realitas) dan dampak pada Akhlak.
“Sehingga kita bisa menghindar dari fitnah subhat (pola pikir), fitnah syahwat higital, fitnah syubhat (pola pikir), gaya hidup konsumtif dan jejaring sosial beracun. Sepakat anak-anakku semua… Langsung disambut jawaban, “Sepakat ustaz’ oleh seluruh peserta yang hadir.
Pilar akhlak Muslim sebagai tameng (The Shield), solusi praktis dalam bentuk 3 pilar utama yang harus dimiliki:
1. Akhlak terhadap Allah (hubungan Vertikal) meliputi Ikhlas (Pure Intention): Melakukan segala sesuatu, termasuk posting di sosmed, niatkan karena Allah, bukan karena like atau pujian. Muraqabah (Self-Supervision): Merasa selalu diawasi oleh Allah Subhanallahu Wataala, baik online maupun offline. Ini adalah ‘rem tangan’ terkuat dari maksiat. Contoh Praktis: Jeda sebelum scroll media sosial untuk shalat, berhenti gibah saat teringat Allah Maha Mendengar.
2. Akhlak Terhadap Diri Sendiri (Self-Management): Haya ‘ (Rasa Malu): Malu melakukan maksiat saat sendiri. Ini adalah filter digital utama. ‘ Iffah (Menjaga Kehormatan): Menjaga pandangan dari yang haram (Ghadul Bashar) dan menjaga lisan dari perkataan kotor. Contoh Praktis: Pilih tontonan, filter pertemanan online, gunakan pakaian sesuai syariat (bukan hanya trend).
3. Akhlak Terhadap Sesama (Hubungan Horizontal): Siddiq (Jujur) dan Amanah (Terpercaya): Tidak menyebar hoaks (fitnah digital) dan menjaga rahasia orang. Jadi sumber informasi yang benar. Husnudzon (Berprasangka Baik): Tidak mudah menghakimi postingan/kehidupan orang lain. Hindari toxic comment. Contoh Praktis: Sebelum share, check & recheck ( tabayyun ). Ketika berkomentar, gunakan bahasa yang baik dan konstruktif. (ali shodiqin)
