MDMC Kerahkan Kekuatan Nasional, Respons Cepat Bencana Aceh, Sumut dan Sumbar

MDMC Kerahkan Kekuatan Nasional, Respons Cepat Bencana Aceh, Sumut dan Sumbar
www.majelistabligh.id -

Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah resmi menggerakkan dukungan berskala nasional untuk merespons dampak Siklon Seyar yang memicu hujan ekstrem, banjir, serta longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada 25 November 2025.

Bencana hidrometeorologi ini mengakibatkan kerusakan luas, ribuan warga mengungsi, dan menimbulkan korban jiwa sehingga membutuhkan respons cepat, terkoordinasi, dan terukur dari seluruh unsur MDMC di tingkat pusat maupun wilayah.

Wakil Sekretaris MDMC, Budi Santoso, SPSi., MKM menjelaskan, pada fase awal darurat pihaknya telah mengirimkan tim asistensi nasional untuk memetakan kebutuhan, sekaligus mengoordinasikan pengerahan tim profesional dari berbagai provinsi di Regional Sumatera dan Jawa.

“Pola penempatan dukungan ditata berdasarkan wilayah terdampak. Untuk mendukung respons di Sumatera Barat, dikerahkan MDMC dari provinsi-provinsi di Sumatera yang tidak terdampak langsung, yakni Sumatera Selatan, Riau, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, dan Jambi,” jelasnya, Selasa (1/12/2025)

Sementara itu, dukungan untuk Sumatera Utara dipusatkan melalui penguatan tim MDMC Jawa Tengah dan MDMC Jawa Timur. Kedua wilayah tersebut akan memperkuat operasi di sejumlah daerah yang mengalami kerusakan paling signifikan seperti Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Sibolga, dan Langkat. Untuk Aceh, MDMC Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan MDMC Jawa Barat telah ditugaskan mendukung operasi kemanusiaan di Lhokseumawe dan Bireuen.

“Masing-masing MDMC wilayah pendukung tersebut ditugaskan mendirikan pos pelayanan dengan rincian 7 lokasi pos pelayanan di Sumatera Barat, 4 lokasi pos pelayanan di Sumatera Utara dan 3 lokasi pos pelayanan di Aceh,” tambah Budi.

Jumlah posko diproyeksikan bertambah seiring perkembangan situasi dan ketersediaan sumber daya di lapangan. Pos pelayanan MDMC ini akan menyediakan layanan kesehatan primer, bantuan psikososial, penyediaan air bersih, hunian darurat, pendidikan darurat, serta distribusi bantuan permakanan dan logistik non-pangan.

Pendekatan terpadu ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan mendesak penyintas sekaligus memastikan keberlanjutan layanan dasar di daerah terdampak.

Pada kloter pertama, sedikitnya 240 personel relawan dikerahkan ke tiga provinsi tersebut. Kekuatan relawan ini terdiri dari Tim Emergency Medical Team (EMT) MDMC dari 13 Rumah Sakit Muhammadiyah–’Aisyiyah, tim layanan psikososial, unit logistik dan distribusi, tim manajemen posko serta data-informasi (datin), hingga Tim SAR Muhammadiyah. Seluruhnya akan bersinergi dengan pemerintah daerah, BPBD, Basarnas, serta jaringan kemanusiaan lain untuk memaksimalkan percepatan layanan tanggap darurat.

MDMC menetapkan masa penugasan relawan pada Fase Tanggap Darurat Muhammadiyah hingga 5 Januari 2026, dengan kemungkinan perpanjangan menyesuaikan kondisi dan rekomendasi lapangan. Seluruh operasi darurat ini didukung sepenuhnya oleh Lazismu sebagai mitra filantropi Muhammadiyah yang menyediakan dukungan logistik, pendanaan, serta mobilisasi donasi publik.

Dengan pengerahan kekuatan lintas pulau—mulai dari Sumatera, Jawa, hingga DIY—Muhammadiyah menegaskan komitmennya untuk hadir bersama para penyintas banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Respons cepat, terukur, dan berkelanjutan ini diharapkan mampu mempercepat pemulihan warga sekaligus memulihkan layanan dasar di daerah terdampak. (*/tim)

 

Tinggalkan Balasan

Search