Membingkai Dunia Meraih Akhirat

Membingkai Dunia Meraih Akhirat
*) Oleh : Ubaidillah Ichsan, S.Pd. K. Mdy
Tapak Suci Putra Muhammadiyah (TSPM) Pimda 030 Jombang
www.majelistabligh.id -

We can pursue the world, but don’t forget the hereafter, so as not to regret it”
“(Dunia boleh kita kejar, tapi jangan lupa akhirat, agar tak menyesal)”

​Seberapa sibukkah kita dengan dunia? Allah SWT mengingatkan, kesibukan itu sering kali menjebak. Kita seolah lupa bahwa dunia hanyalah persinggahan sementara. Sebuah sindiran tajam dari firman-Nya,
بَلْ تُؤْثِرُونَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا. وَٱلْـَٔاخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ
Artinya:
“Bahkan kamu lebih mengutamakan kehidupan duniawi. Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.” (Qs. Al-A’la: 16-17)

Ayat-ayat ini juga mengkritik kesibukan manusia dengan gemerlap dunia yang fana, hingga melalaikan persiapan untuk kehidupan setelah kematian. Dalam hadis, Dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ ، يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ
Artinya:
Yang akan mengiringi mayit (hingga ke kubur) ada tiga. Yang dua akan kembali, sedangkan yang satu akan menemaninya. Yang mengiringinya tadi adalah keluarga, harta dan amalnya. Keluarga dan hartanya akan kembali. Sedangkan yang tetap menemani hanyalah amalnya.” (HR. Bukhari No. 6514 dan Muslim No. 2960)

​Maka, sesekali, coba renungkan. Sejenak menepi dari rutinitas, dan pahami bahwa kita akan kembali kepada-Nya. Pemahaman ini bukan berarti kita harus meninggalkan dunia, melainkan menjadikannya jembatan menuju kebahagiaan abadi. Gunakanlah dunia sebagai instrumen untuk meraih kebahagiaan akhirat.

Semoga bermanfaat,

Tinggalkan Balasan

Search