“Dhikr makes a restless heart to be peaceful and peaceful, because remembering God is a source of calm”
“(Dzikir membuat hati yang gelisah menjadi tenteram dan damai, karena mengingat Allah adalah sumber ketenangan)”
Stres dan penyakit hati sering kali muncul dari dalam diri, berakar dari sifat-sifat negatif seperti iri, benci, sombong, atau riya. Gangguan emosi ini dapat mengacaukan sistem saraf dan memengaruhi perilaku kita. Namun, Islam menawarkan solusi ampuh untuk membersihkan jiwa dan menenangkan batin.
Dzikir bukan sekadar ucapan, melainkan pengingat bahwa Allah SWT selalu hadir. Dengan memperbanyak dzikir, hati akan merasa lebih tentram, seperti ditegaskan dalam firman-Nya,
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Artinya:
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Qs. Ar-Ra’d:28)
Ayat ini menjelaskan bahwa ketenangan hati yang sesungguhnya hanya dapat ditemukan dengan berzikir atau mengingat Allah, dan hal ini akan menuntun orang beriman pada kebahagiaan serta ketenangan jiwa.
Oleh sebab itu, dengan niat baik dan memperbanyak dzikir, kita bisa mengobati penyakit hati yang menggerogoti jiwa. Dzikir adalah mediasi batin yang efektif untuk mencapai ketenangan, sehingga kita bisa menjalani hidup dengan lebih damai dan terkendali.
Semoga bermanfaat.
