Oleh: M. Syukron Dian
PCM Candi Wakil Ketua bidang Majelis Kader & SDI, Majelis MPKS
“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ sebagai petunjuk bagi seluruh manusia. Sebagai pedoman hidup. Al-Qur’an tidak hanya untuk dibaca dan dihafalkan, tetapi juga harus dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup. (QS. Al-Baqarah: 2/185)
Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). QS. Al-Baqarah: 2/185).
Dari ayat ini, kita memahami bahwa Al-Quran memiliki peran utama sebagai pedoman hidup yang memberikan arahan dalam segala aspek kehidupan manusia.
- Kewajiban membaca, memahami, dan mengamalkan. (QS. Shad: 29)
Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah, supaya mereka memikirkan ayat-ayatnya dan orang-orang yang berakal dapat mengambil pelajaran. (QS. Shad: 29).
Ulama tafsir sepakat bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang penuh berkah. Berkah dalam konteks ini tidak hanya terbatas pada keberkahan materi atau duniawi, tetapi juga pada keberkahan yang meliputi ilmu, amal, dan kehidupan. Imam al-Qurtubi dalam tafsirnya menyatakan bahwa Al-Quran adalah petunjuk yang membawa kebaikan dan manfaat bagi umat manusi, baik di dunia maupun di akhirat.
Keberkahan ini tercermin dari kemampuannya memberikan petunjuk yang jelas dan tepat dalam berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari mua’amalah ma’annas hingga mu’amalah ma’allah.
Tafsir Ibnu Katsir menegaskan, perintah untuk berpikir dan merenungkan ayat-ayat Al-Quran adalah bagian dari proses pemahaman yang mendalam terhadap wahyu Allah. Al-Quran bukan sekedar dibaca, tetapi harus dipahami, dihayati, dan melekat dalam kehidupan kita. Pemahaman ini mencakup bukan hanya makna literal, tetapi juga hikmah dan petunjuk yang terkandung di dalamnya.
Dari ayat ini, jelas bahwa membaca Al-Quran tidak cukup, tetapi harus disertai dengan pemahaman dan pengamalan. Nabi Muhammad ﷺ juga bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
Hadis ini menegaskan bahwa seorang Muslim harus terus belajar Al-Qur’an, memahaminya, serta mengajarkan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan seperti itu.” (HR. Tirmidzi no.2910)
- Keutamaan mengamalkan Al-Qur’an
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Quran), maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat.” (HR. Tirmidzi).
Selain itu, mengamalkan isi Al-Quran akan membawa keberkahan dalam kehidupan, menjauhkan dari keburukan, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Cara mengamalkan Al-Qur’an
Cara Mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari:
- Membaca dan mentadabburi Al-Quran secara rutin.
- Mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an, seperti berkata jujur, bersikap adil, dan berbuat baik kepada sesama.
- Menerapkan ajaran Al-Qur’an dalam ibadah, seperti shalat, puasa, dan zakat.
- Menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam bermuamalah, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun pekerjaan.
- Target mengaji asalnya membaca – khataman – cari pahala yang banyak.
- Peningkatan: Target mengaji membaca – memahami – mengikuti dapat pahala – surga.
Al-Qur’an bukan hanya sekadar kitab suci yang dibaca, tetapi harus dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, seorang Muslim akan mendapatkan petunjuk, keberkahan, dan kebahagiaan dunia serta akhirat. Oleh karena itu, marilah kita lebih dekat dengan Al-Qur’an, belajar dan mengamalkannya agar kehidupan kita senantiasa berada dalam jalan yang diridhai oleh Allah SWT. (*)