Menghindari Iri dan Meneladani Sikap Bijak Sahabat

Menghindari Iri dan Meneladani Sikap Bijak Sahabat

*) Oleh: Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri

Orang yang iri pada hakikatnya ia sedang berlelah diri, menyiksa hati dengan memikirkan kenikmatan yang melekat pada saudaranya.

Bahkan sejatinya ia tidak rida dengan ketentuan pembagian nikmat dari Allah Ta’ala.

Contohlah sikap bijak para sahabat radhiyallahu ‘anhum.

Allah Azza wa Jalla berfirman,

وَلا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا

Dan mereka (kaum Anshar) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin)
(QS al-Hasyr: 9)

Ibnu Katsir rahimahullahu menjelaskan,

Yakni; kaum Anshar tidak menjumpai dalam diri mereka rasa hasad iri kepada kaum Muhajirin atas keutamaan yang telah Allah berikan. (Tafsir AlQuran Al-‘Azhim)

Begitu seharusnya sikap kita kepada saudara beriman. Setiap ketentuan rizki sudah dibagikan, tidak perlu iri.

Selain akan menyesakkan dada, iri tidak pernah membawa manfaat.

Semoga bermanfaat. (*)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *