*)Oleh: Nurkhan
Kepala MI Muhammadiyah 2 Campurejo Panceng Gresik
Lisan atau ucapan adalah anugerah Allah SWT yang besar, namun sering kali lalai dalam menggunakannya.
Sabda Nabi SAW:
أَكْثَرُ خَطَايَا ابْنِ آدَمَ فِي لِسَانِهِ
“Kebanyakan dosa anak Adam berasal dari lisannya.” (HR. Tirmidzi)
Dari hadis ini, kita memahami bahwa lisan memiliki kekuatan yang luar biasa. Ia bisa menjadi sumber pahala jika digunakan untuk kebaikan, namun juga bisa menjadi sumber dosa jika digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat atau bahkan menyakiti orang lain.
Baca juga: Petaka dari Lisan: Renungan bagi Setiap Muslim
1. Lisan sebagai cerminan hati.
Lisan adalah cerminan dari hati seseoran. Apa yang keluar dari mulut kita menunjukkan isi hati dan kualitas iman seseorang.
Jika hati dipenuhi kebaikan, maka ucapan akan baik. Sebaliknya, jika hati dipenuhi keburukan, ucapan cenderung menyakiti. Oleh karena itu, menjaga lisan juga berarti menjaga hati agar selalu bersih dan dipenuhi dengan keimanan.
وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنزَغُ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلْإِنسَانِ عَدُوًّا مُّبِينً
“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, ‘Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik.’ Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS. Al-Isra’ ayat 53)
2. Bahaya Lisan yang Tidak Terkendali**
Rasulullah SAW mengingatkan kita tentang bahaya lisan yang tidak dijaga.
Beliau bersabda:
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ
“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang diridhai Allah, tanpa ia menyadarinya, Allah mengangkat derajatnya karenanya. Dan sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang dimurkai Allah, tanpa ia menyadarinya, ia terjatuh ke dalam neraka karenanya.” (HR. Bukhari)
Betapa sering kita tanpa sadar mengucapkan kata-kata yang bisa menyakiti orang lain, bergosip, atau bahkan berdusta. Padahal, semua itu akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak.
3. Keutamaan Menjaga Lisan
* Menjaga lisan tidak hanya menghindarkan kita dari dosa, tetapi juga membawa banyak keberkahan.
Dengan berkata baik, kita bisa menyebarkan kebaikan, mendamaikan orang yang berselisih, dan menebar kasih sayang. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang menjamin untukku apa yang berada di antara dua janggutnya (lisan) dan apa yang berada di antara dua kakinya (kemaluan), maka aku menjamin surga untuknya.” (HR. Bukhari).
Pahala besar
Ini menunjukkan betapa besar pahala yang Allah janjikan bagi orang yang mampu menjaga lisannya.
Sabda Nabi Muhammad SAW:
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ
“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang diridhai Allah, tanpa ia menyadarinya, Allah mengangkat derajatnya karenanya. Dan sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang dimurkai Allah, tanpa ia menyadarinya, ia terjatuh ke dalam neraka karenanya.”
Memperbaiki amal dan mendapat ampunan
Firman Allah SWT:
يٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوۡلٗا سَدِيدٗا ٧٠ يُصۡلِحۡ لَكُمۡ أَعۡمَٰلَكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۚ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدۡ فَازَ فَوۡزًا عَظِيمٗا ٧١
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Dia memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah memperoleh kemenangan yang besar.” (Al-Qur’an: QS. Al-Ahzab: 70-71)
4. Tips Menjaga Lisan
– Berpikir sebelum berbicara. Selalu evaluasi apakah ucapan kita bermanfaat atau tidak.
Sabda Nabi SAW;
وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ
“Bukankah manusia ditelungkupkan ke dalam neraka di atas wajah-wajah mereka atau di atas hidung-hidung mereka melainkan karena hasil dari lisan-lisan mereka?”
(HR. Tirmidzi No. 2616, hasan sahih)
– Hindari ghibah (menggunjing) dan fitnah.
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kalian yang menggunjing (ghibah) sebagian yang lain. Apakah salah seorang di antara kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kalian merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang.”
(QS. Al-Hujurat: 12)
Keduanya adalah dosa besar yang merusak hubungan sosial.
– Biasakan berkata baik atau diam. Jika tidak ada kebaikan yang bisa diucapkan, lebih baik diam.
Rasulullah SAW bersabda
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
– Perbanyak dzikir dan istighfar. Dengan mengingat Allah, hati kita akan tenang dan lisan pun terjaga.
Firman Allah SWT;
مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
“Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).” (QS. Qaf ayat 18).
Mari kita berusaha untuk selalu menjaga lisan kita. Ingatlah bahwa setiap kata yang kita ucapkan akan dicatat oleh malaikat dan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Dengan menjaga lisan, kita tidak hanya menyelamatkan diri dari dosa, tetapi juga meraih keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Ya Allah, jagalah lisan kami dari perkataan yang tidak bermanfaat, dan jadikanlah ucapan kami sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Mu dan menebar kebaikan di muka bumi. (*)