Menjaga Raga, Melupakan Jiwa: Sebuah Renungan

Menjaga Raga, Melupakan Jiwa: Sebuah Renungan
*) Oleh : Ubaidillah Ichsan, S.Pd. K. Mdy
Tapak Suci Putra Muhammadiyah (TSPM) Pimda 030 Jombang
www.majelistabligh.id -

“A fit body can take you far, but a strong soul will give you purpose. Don’t let your journey be directionless just because you focus on your vehicle”
“(Tubuh yang bugar bisa membawamu jauh, tetapi jiwa yang kuat akan memberimu tujuan. Jangan biarkan perjalananmu tanpa arah hanya karena fokus pada kendaraanmu)”

​Banyak manusia mencurahkan segalanya demi kesehatan fisik, berdiet ketat dan memilih makanan organik, hanya karena takut akan penyakit duniawi. Namun, ironisnya, sering kali kita abai terhadap kesehatan spiritual.

Sebagaimana pesan bijak dari Abdullah bin Syubrumah, sungguh mengherankan melihat seseorang yang begitu menjaga apa yang masuk ke perutnya karena takut sakit, namun tidak menjaga dirinya dari perbuatan dosa karena takut neraka.

Tubuh yang bugar tidak ada artinya jika di dalamnya bersemayam jiwa yang sakit akibat noda kemaksiatan. Kesadaran untuk menjauhi maksiat seharusnya jauh lebih besar daripada ketakutan kita terhadap kolesterol atau gula darah. Allah SWT berfirman,
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُوْنَۙ() إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
Artinya:
Yaitu di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih (qalbun salim).” (Qs. Asy-Syu’ara: 88-89)

Ayat di atas adalah doa Nabi Ibrahim AS yang memohon perlindungan di Hari Kiamat, di mana harta dan anak-anak tidak lagi bermanfaat, kecuali bagi orang yang menghadap Allah SWT dengan hati yang bersih (salim), yaitu hati yang suci dari syirik dan noda dosa, ikhlas beribadah hanya kepada Allah, serta terikat kuat dengan syariat-Nya.

Dalam ​hadis, Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
Artinya:
Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian.” (HR. Muslim No. 2564).

Hadis ini menekankan bahwa yang terpenting di sisi Allah adalah kualitas hati (niat dan ketulusan) serta amal perbuatan (ketaatan dan kebaikan), bukan penampilan fisik atau kekayaan duniawi, karena Allah menilai dari batin dan tindakan, bukan dari citra luar.

Oleh karena itu, menjaga kesehatan fisik adalah bentuk syukur atas nikmat Allah, namun menjaga kesucian jiwa adalah kewajiban yang lebih utama. Jangan sampai kita menjadi pribadi yang tampak sehat dan megah di luar, namun keropos dan berpenyakit di dalam karena racun dosa. Maka seimbangkanlah antara nutrisi raga dan nutrisi iman.

Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Search