“Independence is a mandate, let us be grateful for worship and real work”
“(Kemerdekaan adalah amanah, mari kita syukuri dengan ibadah dan kerja nyata)”
Kemerdekaan adalah karunia agung dari Allah SWT, sebagaimana tertera dalam Pembukaan UUD 1945. Kemerdekaan yang telah kita nikmati selama 80 tahun ini bukanlah pemberian cuma-cuma, melainkan hasil perjuangan dan pengorbanan para pahlawan yang gigih.
Sebagai umat Muslim, rasa syukur atas nikmat ini wajib kita wujudkan, tidak hanya melalui ucapan, tetapi juga tindakan nyata yang bermanfaat. Dalam hal ini Allah SWT berfirman,
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Artinya:
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’.”(Qs. Ibrahim: 7)
Ayat ini menegaskan pentingnya rasa syukur yang akan berbalas dengan nikmat yang berlipat ganda.Sebagai bentuk syukur, kita harus mengisi kemerdekaan dengan amal kebaikan yang bermanfaat bagi sesama. Rasulullah SAW bersabda:
خيرُ الناسِ أنفعُهم للناسِ
Artinya:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (Shahih Al-Jami’ No 3289 (Hasan)
Hadis ini mendorong kita untuk memberikan kontribusi positif, seperti berbagi ilmu dan keterampilan, demi kemajuan bangsa.
Jadi mensyukuri nikmat kemerdekaan adalah perwujudan ketaatan kepada Allah SWT dan kecintaan pada tanah air. Ini harus diimplementasikan dengan memberikan manfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan bangsa, sehingga kemerdekaan yang telah diraih dapat membawa keberkahan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Semoga bermanfaat. (*)
