Merasa Puas dengan Kehidupan Dunia

Merasa Puas dengan Kehidupan Dunia
*) Oleh : Muhammad Nashihudin, MSi
Ketua Majelis Tabligh PDM Jakarta Timur
www.majelistabligh.id -

Firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala).:

{رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ}

Orang-orang yang kafir itu sering kali (nanti di akhirat) menginginkan. (Al-Hijr: 2), hingga akhir ayat.

Ayat ini menceritakan tentang orang-orang kafir, bahwa di akhirat kelak mereka akan menyesali kekafiran mereka selama di dunia, dan mereka hanya bisa berharap seandainya saja mereka menjadi orang-orang muslim ketika di dunia.

As-Saddi di dalam kitab tafsirnya telah menukil sebuah asar berikut sanadnya yang berpredikat masyhur dari Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud serta sahabat-sahabat lainnya, bahwa orang-orang kafir Quraisy —saat mereka akan dimasukkan ke dalam neraka— berharap seandainya saja mereka dahulu menjadi orang-orang muslim.

Menurut pendapat lain, makna yang dimaksud ialah setiap orang kafir di saat menghadapi kematiannya menginginkan seandainya saja dia menjadi orang mukmin sebelumnya.

Menurut pendapat yang lainnya, ayat ini menceritakan perihal hari kiamat, sama dengan yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

{وَلَوْ تَرَى إِذْ وُقِفُوا عَلَى النَّارِ فَقَالُوا يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ}

Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata, “Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman, ” (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan). (Al-An’am: 27)

Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari Salamah ibnu Kahil, dari Abuz Zahiriyah, dari Abdullah (Ibnu Mas’ud) sehubungan dengan makna firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala).: Orang-orang yang kafir itu sering kali (nanti di akhirat) menginginkan kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim. (Al-Hijr: 2) Bahwa ayat ini menceritakan perihal orang-orang yang menghuni neraka Jahanam ketika melihat teman-teman mereka dikeluarkan dari neraka.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Al-Musanna, telah menceritakan kepada kami Muslim, telah menceritakan kepada kami Al-Qasim, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Farwah Al-Abdi, bahwa Ibnu Abbas dan Anas ibnu Malik menakwilkan ayat ini, yaitu firman-Nya: Orang-orang yang kafir itu sering kali (nanti di akhirat) menginginkan kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim. (Al-Hijr: 2) dengan pengertian berikut: Ayat ini menceritakan hari (ketika itu) Allah memasukkan orang-orang yang berdosa dari kalangan kaum muslim ke dalam neraka bersama orang-orang musyrik. Kemudian orang-orang musyrik berkata kepada mereka, “Tiada manfaatnya bagi kalian penyembahan kalian (kepada Allah) ketika di dunia.” Maka Allah murka kepada orang-orang musyrik, lalu berkat kemurahan dari-Nya, Dia mengeluarkan orang-orang muslim dari neraka. Yang demikian itu disebutkan oleh Allah (Subhanahu wa Ta’ala) dalam firman-Nya: Orang-orang yang kafir itu sering kali (nanti di akhirat) menginginkan kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim. (Al-Hijr: 2)

Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami As-Sauri, dari Hammad, dari Ibrahim dan dari Khasifi dari Mujahid, keduanya mengatakan bahwa penghuni tetap neraka berkata kepada ahli tauhid yang berada di dalam neraka, “Tiada manfaatnya bagi kalian iman kalian.” Manakala mereka mengatakan demikian, Allah berfirman, “Keluarkanlah semua orang yang di dalam kalbunya terdapat iman sebesar biji sawi!” Perawi mengatakan bahwa yang demikian itulah apa yang disebutkan oleh firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala).: Orang-orang yang kafir itu sering kali (nanti di akhirat) menginginkan kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim. (Al-Hijr: 2)

Hal yang sama telah diriwayatkan dari Ad-Dahhak, Qatadah, Abul Aliyah, dan lain-lainnya.

Masalah ini disebutkan pula dalam banyak hadis marfu’ seperti penjelasan berikut.

Al-Hafiz Abul Qasim At-Tabrani mengatakan:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَبَّاسِ، هُوَ الْأَخْرَمُ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَنْصُورٍ الطُّوسِيُّ، حَدَّثَنَا صَالِحُ بْنُ إِسْحَاقَ الْجَهْبَذُ دَلَّنِي عَلَيْهِ يَحْيَى بْنُ مَعِينٍ حَدَّثَنَا مُعَرّف بْنُ وَاصِلٍ، عَنْ يَعْقُوبَ بْنِ أَبِي نُبَاتَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَغَرِّ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “إِنَّ نَاسًا مِنْ أَهْلٍ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يَدْخُلُونَ النَّارَ بِذُنُوبِهِمْ، فَيَقُولُ لَهُمْ أَهْلُ اللَّاتِ وَالْعُزَّى: مَا أَغْنَى عَنْكُمْ قَوْلُكُمْ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنْتُمْ مَعَنَا فِي النَّارِ؟. فَيَغْضَبُ اللَّهُ لَهُمْ، فَيُخْرِجُهُمْ، فَيُلْقِيهِمْ فِي نَهْرِ الْحَيَاةِ، فَيَبْرَءُونَ مِنْ حَرْقِهِمْ كَمَا يَبْرَأُ الْقَمَرُ مِنْ خُسُوفِهِ، فَيَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ، ويسمَّون فِيهَا الْجَهَنَّمِيِّينَ” فَقَالَ رَجُلٌ: يَا أَنَسُ، أَنْتَ سمعتَ هَذَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ فَقَالَ أَنَسٌ: سمعتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: “مِنْ كَذَبَ عَلِيَّ مُتَعَمَّدًا، فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ”. نَعَمْ، أَنَا سَمِعْتُ رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول هَذَا.

telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnul Abbas (yaitu Al-Akhram), telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Mansur At-Tusi, telah menceritakan kepada kami Saleh ibnu Ishaq Al-Jahbaz dan Ibnu Ulayyah Yahya ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Ma’ruf ibnu Wasil, dari Ya’qub ibnu Nabatah, dari Abdur Rahman Al-Agar, dari Anas ibnu Malik r.a., bahwa Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) pernah bersabda: Sesungguhnya ada sebagian orang dari kalangan orang-orang yang mengucapkan, “Tidak ada Tuhan selain Allah, ” masuk ke dalam neraka karena dosa-dosa mereka. Maka berkatalah kepada mereka para penyembah Lata dan ‘Uzza (orang-orang musyrik), “Tiada manfaatnya bagi kalian ucapan kalian, ‘Tidak ada Tuhan selain Allah, ‘ sedangkan kalian sekarang berada di dalam neraka bersama-sama kami.” Maka Allah murka terhadap mereka, lalu Allah mengeluarkan ahli tauhid yang berdosa itu (dari neraka) dan melemparkan mereka ke dalam sungai kehidupan, maka mereka menjadi bersih dari kehangusannya, sebagaimana bersihnya rembulan setelah gerhana. Lalu mereka dimasukkan ke dalam surga, dan mereka di dalam surga dijuluki dengan sebutan golongan Jahannamiyyun. Lalu ada seorang lelaki berkata kepada sahabat Anas, “Hai Anas, apakah benar kamu mendengar hadis ini dari Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam).?” Sahabat Anas menjawab bahwa ia pernah mendengar Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) bersabda: Barang siapa yang mendustakan aku dengan sengaja, maka hendaklah ia bersiap-siap untuk menduduki tempatnya di neraka.”Ya, saya mendengarnya langsung dari Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) saat beliau mengatakan hadis ini.”

Tinggalkan Balasan

Search