Muhammadiyah dan Pemerintah, Berpuasa Sama-Sama 30 Hari

Muhammadiyah dan Pemerintah, Berpuasa Sama-Sama 30 Hari
*) Oleh : Adi Damanhuri
Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jatim & Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya
www.majelistabligh.id -

Selepas magrib pada Sabtu, 20 Desember 2025 berdasarkan sistem kalender KHGT, sudah memasuki bulan Rajab 1447H.  Maka selang satu bulan lagi yaitu bulan Syakban, insya’a Allah kita semua dipertemukan kembali dengan bulan yang agung yang dinanti-nantikan seluruh umat Islam yaitu bulan Ramadan yang penuh dengan keberkahan dan kemuliaan lainnya.

Ramadan dan Syawal tahun 1447 di Indonesia sepertinya akan unik. Seperti biasanya, yang sudah sering terjadi saat Ramadan dan Syawal, perbedaan penentuan awal bulan hijriah di Ramadan dan Syawal 1447 khususnya di Indonesia bakal kembali terjadi. Muhammadiyah yang secara resmi sejak Juni 2025 atau sejak 1 Muharam 1447 sudah menggunakan atau berpedomman dengan sistem kalender KHGT dan Pemerintah (include didalamnya NU dan PERSIS) yang berpedoman pada kriteria Neo-IR MABIMS.

Yang unik, untuk jumlah hari menjalankan ibadah puasa wajib Ramadan, antara yang ditetapkan oleh Muhammadiyah yang berpedoman dengan sistem kalener KHGT dan yang insya’a Allah akan ditetapkan pemerintah yang berpedoman dengan kriteria Neo-MABIMS, sama-sama berjumlah 30 hari. Namun, berbeda memulai dan berbeda mengakhiri.

Dengan konsep awal hari hijriah sejak Pkl. 18:00:00 (waktu lokal), untuk merepresentasikan saat Sunset/”Ghurub”/Matahari terbenam, KHGT mulai tanggal di sejak Pkl. 18:00:00 (waktu lokal) di 180° Bujur Timur atau di Garis Tanggal Internasional (GTI), sedangkan untuk Neo-MABIMS hanya untuk wilayah NKRI.

Muhammadiyah yang menggunakan KHGT

Sejak pkl. 18:00 (UT+12) atau pkl. 06:00 UT tanggal 17 Februai 2026 M, secara sekuensial ke Barat telah memasuki 1 Ramadan 1447. Atau kalau di Indonesia biasanya menyebut: “tanggal 1 Ramadan 1447 H jatuh pada 18 Februari 2026 M”. Maka, setelah Isya pada hari Selasa tanggal 17 Februari 2026 atau malam Rabu itu biasanya jama’ah sudah melaksanakn salat Tarawih, seperti diilustrasikan oleh peta KHGT untuk awal Ramadan 1447 H pada Gambar 1. Konjungsi awal Ramadan 1447 H terjadi pada Selasa, 17 Februari 2026 M pkl. 12:01:09 UT.

Parameter Kalender Global (PKG) 1 tidak terpenuhi, sedangkan PKG 2 terpenuhi pada posisi 56°48’48,64” Lintang Utara dan 158°51’44,16” Bujur Barat (kita sebut Titik Pertama yang memenuhi PKG) atau di daerah dekat Cagar Alam dan Monumen Nasional Aniakchak Arkansan, Alaska, Amerika Serikat. Matahari terbenam pada “Titik Pertama” tersebut di hari Selasa, 17 Februari 2026 pada pkl. 17:06:54 (UT-10) dengan ketinggian Bulan (altitude) pada saat Matahari terbenam adalah 5,39° sedangkan elongasinya sebesar 8,00°.

Muhammadiyah dan Pemerintah, Berpuasa Sama-Sama 30 Hari

Gambar 1 Peta KHGT untuk awal Ramadan 1447 H (sumber: pribadi)

Selanjutnya untuk awal Syawal 1447 H, sejak pkl. 18:00 (UT+12) atau pkl. 06:00 UT hari Kamis tanggal 19 Maret 2026 M, juga secara sekuansial ke Barat telah memasuki 1 Syawal 1447 H, atau kalau di Indonesia biasanya menyebut: “tanggal 1 Syawal 1447 H jatuh pada hari Jum’at 20 Maret 2026 M”, atau hari raya Idul Fitri 1447 H bertepatan dengan hari Jum’at. Maka, biasanya setelah azan magrib di hari Kamis tanggal 19 Maret 2026 M biasanya jama’ah sudah mulai “Takbiran”.

Konjungsi awal Syawal 1447 H terjadi pada Kamis, 19 Maret 2026 M pkl. 01:23:29 UT. PKG 1 telah terpenuhi, pada posisi 64°59’57,47” Lintang Utara dan 42°03’03,47” Bujur Timur (kita sebut Titik Pertama paling Timur yang memenuhi PKG) atau di Desa Kepino berada di Distrik Mezensky, Oblast Arkhangelsk, Rusia. Matahari terbenam pada “Titik Pertama” tersebut di hari Kamis, 19 Maret 2026 pada pkl. 18:12:15 (UT+2) dengan ketinggian Bulan (altitude) pada saat Matahari terbenam adalah 6,49° sedangkan elongasinya sebesar 8,00°, seperti diilustrasikan pada Gambar 2

 

Muhammadiyah dan Pemerintah, Berpuasa Sama-Sama 30 Hari

Gambar 2 Peta KHGT untuk Syawal 1447 H (Sumber: pribadi)

Pemerintah yang menggunakan Neo-IR MABIMS, dengan Wilayatul Hukmi adalah NKRI

Sejak magrib di Indonesia paling timur, atau sekitar pkl. 09:00 UT atau pkl. 18:00 (UT+9) pada tanggal 17 Februari 2026 M, belum memenuhi kriteria neo-IR MABIMS, maka 1 Ramadan 1447 H baru masuk sejak Pkl. 09:00 UT atau Pkl. 18:00 (UT+9) pada tanggal 18 Februari 2026 M. Juga, kalau di Indonesia biasanya menyebut: “1 Ramadan 1447 H jatuh pada 19 Februri 2026 M”, maka yang mempedomani/mengikuti pemerintah, baru akan Tarawih setelah Isya di tanggal 18 Februari 2026 M, seperti ditunjukkan oleh Gambar 3 daerah arsir berwarna hijau yang menunjukkan sudah memenuhi kriteria Neo-ABIMS tidak sama sekali menyentuh wilayah NKRI.

Begitu pula untuk awal Syawal 1447 H, sejak pkl. 09:00 UT atau pkl. 18:00 (UT+9) tanggal 19 Maret 2026 M, belum memenuhi kriteria neo-IR MABIMS, maka bagi yang mengikuti penetapan Pemerintah masih setelah Isya pada tanggal 19 Maret 2026 M masih akan melaksanakan salat Tarawih, baru akan masuk 1 Syawal 1447 H sejak Pkl. 09:00 (UT) atau pkl. 18:00 (UT+9) pada tanggal 20 Maret 2026 M. Atau biasanya di Indonesia menyebutnya: “1 Syawal 1447 H jatuh pada 21 Maret 2026 M”, seperti ditunjukan oleh Gambar 4 daerah arsir hijau yang menandakan telah terpenuhinya kriteria Ne-MABIMS sama sekali tidak menyentuh wilayah NKRI, atau dengan kata lain untuk seluruh NKRI pada hari Kamis 19 Maret 2026 M belum memenuhi kriteria Neo-MABIMS.

Gambar 4 Peta Neo-MABIMS untuk akhir Ramadan 1447 H (Sumber pribadi

Maka dari penjelasan diatas, alhamdulillah antara yang ditetapkan oleh Muhammadiyah dengan berpedoman sistem kalender KHGT dengan yang akan ditetapkan Pemerintah yang berpedoman pada kriteria Neo-MABIMS sama-sama 30 hari menjalani puasa wajib ramadannya, walau berbeda tanggal memulai dan berbeda mengakhirinya.

Tapi, ada potensi yang paling unik lagi, bisa jadi ada diantara warga atau jama’ah yang memilih memulai 1 Ramadan 1447 H ikut pemerintah (lebih belakang), dan 1 Syawal 1447 H ikut penetapan Muhammadiyah (lebih awal). Jika pilihannya seperti ini maka jumlmah hari puasa wajibnya hanya 29 hari. Tapi, pilihan tetap ada pada keyakinan anda masing-masing, pilih dan jalankan yang benar-benar anda yakini. Semoga bermanfaat. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Search