Imam Tirmidzi telah meriwayatkan pula hadis ini, dan ia mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih.
Firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala).:
{إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ}
Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Al-Hadid: 22)
Artinya, pengetahuan Allah (Subhanahu wa Ta’ala) mengenai segala sesuatu sebelum kejadiannya dan pencatatan semuanya itu oleh-Nya sesuai dengan kejadiannya di alam kenyataan adalah mudah sekali bagi Allah. Karena sesungguhnya Dia mengetahui apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi serta apa yang tidak akan terjadi, dan bagaimana akibatnya bila hal itu terjadi.
Firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala).:
{لِكَيْ لَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ}
(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. (Al-Hadid: 23)
Yaitu Kami beri tahukan kepada kalian tentang ilmu Kami dan ketetapan Kami atas segala sesuatu sebelum kejadiannya, dan ukuran-ukuran yang Kami buatkan untuk semua makhluk sebelum keberadaannya, supaya kalian mengetahui bahwa musibah yang menimpa diri kalian bukanlah hal yang diluputkan dari kalian, dan musibah yang luput dari kalian bukanlah untuk ditimpakan kepada kalian. Makajanganlah kamu menyesali apa yang luput dari kamu; karena sesungguhnya seandainya hal itu ditakdirkan, niscaya akan terjadi.
{وَلا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ}
dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. (Al-Hadid: 23)
Yakni dengan apa yang didatangkan kepadamu. Makna atakum ialah diberikan-Nya kepadamu; kedua makna saling berkaitan. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa janganlah kamu berbangga diri terhadap manusia dengan nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepadamu. Karena sesungguhnya pemberian itu bukanlah dari usaha kamu, bukan pula dari hasil jerih payahmu. Sesungguhnya hal itu terjadi hanyalah semata-mata karena takdir Allah dan pemberian rezeki-Nya kepadamu. Makajanganlah nikmat-nikmat Allah menjadikan kamu lupa daratan hingga menjadi orang yang jahat lagi angkuh, lalu kamu membangga-banggakannya terhadap orang lain. Untuk itu, maka disebutkan dalam firman berikutnya:
{وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ}
Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Al-Hadid: 23)
Maksudnya, bersikap angkuh dan sombong serta merasa besar diri terhadap orang lain. Ikrimah mengatakan bahwa tiada seorang pun melainkan mengalami gembira dan sedih, maka bersyukurlah kamu di saat memperoleh kegembiraan dan bersabarlah dalam menanggung kedukaan (kesedihan).
Firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala).:
{الَّذِينَ يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ}
(yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. (Al-Hadid: 24)
Yakni gemar mengerjakan hal yang mungkar dan menganjurkan kepada orang lain untuk melakukannya.
{وَمَنْ يَتَوَلَّ}
Dan barang siapa yang berpaling. (Al-Hadid: 24)
Yaitu berpaling dari perintah Allah dan jalan ketaatan kepada-Nya.
{فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ}
maka sesungguhnya Allah Dialah Yang Mahakaya lagi Maha Terpuji. (Al-Hadid: 24)
Semakna dengan apa yang dikatakan oleh Musa a.s. yang disitir oleh firman-Nya:
{إِنْ تَكْفُرُوا أَنْتُمْ وَمَنْ فِي الأرْضِ جَمِيعًا فَإِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ حَمِيدٌ}
Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji. (Ibrahim: 8)
Maha benar Allah akan semua firmanNya
