PDA Aisyiyah Sidoarjo dan Dinkes Gelar Penyuluhan Rumah Gizi untuk Tekan Stunting

PDA Aisyiyah Sidoarjo dan Dinkes Gelar Penyuluhan Rumah Gizi untuk Tekan Stunting
www.majelistabligh.id -

Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Sidoarjo bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo menggelar kegiatan penyuluhan rumah gizi di Aula KH Mas Mansur Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Jumat (21/11/2025). Kegiatan ini diikuti para utusan dari seluruh cabang Aisyiyah se-Sidoarjo dengan tujuan meningkatkan pengetahuan serta kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat.

Sekretaris PDA Aisyiyah Sidoarjo, Ade Eviyanti, S.Kom, M.Kom mengimbau seluruh anggota Pengurus Harian Pimpinan Cabang Aisyiyah (PH PCA) untuk terus aktif dalam setiap agenda organisasi, terutama menjelang akhir tahun. Ade Eviyanti mengingatkan seluruh anggota PH PCA agar selalu aktif dan interaktif untuk menyemarakkan kegiatan kita sampai bulan Desember yang sangat padat.

Ia menegaskan, penyuluhan gizi yang digelar hari itu sangat penting untuk diikuti, mengingat angka stunting di Kabupaten Sidoarjo masih ditemukan di sejumlah wilayah.

“Agar implementasi penyuluhan gizi ini bisa efisien maka poros tujuannya ada di setiap ranting. Bisa diadakan seminar gizi maupun kesehatan atau pelatihan budi daya makanan bergizi di cabang maupun ranting,” jelasnya.

Menurut Ade, pendampingan final project serta penekanan pada akar masalah kesehatan gizi juga menjadi aspek penting yang harus diperhatikan dalam upaya menurunkan angka stunting. Hal ini termasuk pendampingan masalah gizi lainnya yang masih kerap muncul di masyarakat.

Pada kesempatan tersebut, Dinkes Kabupaten Sidoarjo yang diwakili Emil memberikan edukasi mengenai kesehatan gizi dan gizi buruk (stunting). Program penyuluhan rumah gizi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya status gizi seimbang dan pola hidup sehat, sehingga diharapkan dapat berdampak pada meningkatnya kualitas hidup dan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Ia menyampaikan, jika ingin sehat jagalah 4 komponen kesehatan yaitu lingkungan, gaya hidup, suplemen gizi, makanan seimbang.

Kekurangan gizi pada balita dapat memiliki dampak yang signifikan dan berkepanjangan pada kesehatan dan perkembangan mereka. Berikut beberapa dampak kurang gizi pada balita:

1. Gangguan Pertumbuhan
2. Gangguan Perkembangan
3. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
4. Keterlambatan Perkembangan Motorik
5. Gangguan Fungsi Otot, Tulang dan Otak
6. Meningkatnya Risiko Penyakit
7. Dampak Jangka Panjang

Oleh karena itu, penting untuk memastikan, balita mendapatkan gizi yang cukup dan seimbang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Menurut Emil, akkar permasalahan kekurangan gizi adalah terkait dengan ketahan pangan. Ketahanan pangan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan status gizi individu, terutama pada balita. Jika ketersediaan pangan tidak terjamin, maka asupan gizi yang diterima juga tidak akan optimal.

Untuk itu, ia mendorong Aisyiyah hendaknya hadir ditengah masyarakat untuk penanggulangan gizi buruk ini dengan membangun rumah gizi Aisyiah baik di kabupaten maupun kecamatan.

“Semoga ke depannya Pemerintah bisa bersinergi dengan Aisyiyah guna mewujudkan meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak generasi cerdas Sidoarjo,” ujarnya. (nony anggraeni)

 

Tinggalkan Balasan

Search