PDM Lumajang Tekankan Penguatan SDM dan Tata Kelola Masjid dalam Pertemuan di Jatiroto

PDM Lumajang Tekankan Penguatan SDM dan Tata Kelola Masjid dalam Pertemuan di Jatiroto
www.majelistabligh.id -

Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lumajang menggelar pertemuan strategis di Masjid Nurul Huda, Ranting Ranupakis, Kecamatan Jatiroto, Sabtu (27/9/2025). Pertemuan ini menjadi forum penting untuk memperkuat arah gerakan Muhammadiyah di Lumajang dengan menegaskan pergeseran fokus dari pembangunan infrastruktur menuju penguatan sumber daya manusia (SDM) dan tata kelola masjid.

Pada periode sebelumnya, energi besar organisasi banyak tercurah untuk pembangunan fisik seperti rumah sakit dan kantor pelayanan. Namun kali ini, PDM Lumajang menegaskan perubahan strategi besar: memprioritaskan peningkatan kapasitas manusia, tata kelola organisasi, dan kualitas pelayanan umat.

“Bangunan bisa berdiri megah, tetapi yang paling menentukan keberlangsungan dan kebermanfaatan adalah manusia yang mengelolanya. Karena itu, penguatan SDM menjadi prioritas kita,” ujar Ustaz Zainal Abidin, Sekretaris PDM Lumajang, dalam sambutannya.

PDM Lumajang Tekankan Penguatan SDM dan Tata Kelola Masjid dalam Pertemuan di Jatiroto
Drs Djatto Membagikan Buku HPT Jilid III kepada ketua takmir masjid. (syahrul r)

Sertifikasi Tanah Wakaf dan Identitas Masjid

Agenda penting yang dibahas adalah standarisasi sertifikasi tanah wakaf. PDM Lumajang menegaskan bahwa kepastian hukum tanah wakaf sangat penting untuk menjaga aset Persyarikatan.

Langkah konkret yang akan ditempuh adalah pemasangan plakat resmi di setiap masjid yang menunjukkan status wakaf tanah lengkap dengan nomor sertifikat. Hal ini sesuai dengan pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Selain itu, para takmir diimbau rutin meninjau pedoman resmi, termasuk Standar Tata Kelola dan Pengelolaan Masjid (STPP Muhammadiyah), agar pengelolaan berjalan sesuai dengan garis kebijakan organisasi.

Model Tata Kelola Takmir

PDM Lumajang juga menegaskan pola tata kelola masjid berbasis dua lapisan:

  1. Pembina atau Pengawas yang berada di bawah koordinasi Lembaga Pengembangan Cabang-Ranting bidang kemasjidan dan Majelis Tabligh tingkat cabang.
  2. Pengurus atau Eksekutif (takmir) yang mengelola operasional masjid sehari-hari.

Untuk memperkuat legitimasi, PDM telah mendistribusikan Surat Keputusan (SK) resmi bagi para takmir. Dengan SK tersebut, takmir memiliki landasan formal dalam melaksanakan amanah sekaligus meningkatkan profesionalisme pengelolaan.

Takmir juga diingatkan agar bersikap inklusif. Larangan-larangan yang bersifat eksklusif, seperti “Dilarang tidur di masjid”, diimbau untuk dihindari. Sebaliknya, masjid dianjurkan menyediakan ruang khusus bagi musafir atau jamaah yang membutuhkan. “Masjid harus menjadi solusi bagi masyarakat, bukan sebaliknya,” tegas salah seorang pimpinan cabang.

Forum ini melahirkan slogan baru dari ustaz Zainal Abidin, “Dari masjidlah kita bangkit” dan “Untuk setiap masalah, masjidlah solusinya.”

Slogan ini menekankan pentingnya menjadikan masjid sebagai pusat kehidupan umat — spiritual, sosial, maupun ekonomi. Misalnya, saat Ramadan, masjid bisa membuka ruang bagi pedagang kecil untuk berjualan. Langkah ini bukan hanya menghidupkan suasana masjid, tetapi juga membantu meningkatkan kesejahteraan warga sekitar.

Transparansi Keuangan: Donasi Jumat Kedua

PDM Lumajang juga menyampaikan laporan program “Donasi Jumat Kedua”. Selama September 2024 hingga September 2025, donasi terkumpul sebesar Rp32.724.700. Sebanyak 53 masjid tercatat berpartisipasi, namun hanya 26 masjid yang rutin menyetor secara konsisten, diantaranya di Jatiroto ada tiga yaitu Masjid Nurul Huda, Masjid Shalahuddin, dan Masjid Al Jadid.

Pengelolaan dana dilakukan terpusat demi memastikan keteraturan dan transparansi. Salah satu agenda penggunaan dana ke depan adalah distribusi buku “Himpunan Putusan Tarjih Jilid III” kepada pimpinan masjid yang aktif infaq kedua ke Lazismu sebagai panduan standar.

Keterlibatan Pimpinan dan Dukungan LBH AP

Pertemuan ini dihadiri sejumlah tokoh PDM Lumajang, di antaranya Ustadz Zainal Abidin (Sekretaris PDM Lumajang), Syahrul Ramadhan (Sekretaris LBH Advokasi Publik PDM Lumajang), serta Soeprajogi yang dikenal aktif dalam pengembangan cabang dan ranting.

Syahrul Ramadhan menegaskan bahwa LBH AP PDM Lumajang siap mendampingi persoalan hukum warga persyarikatan maupun masyarakat luas. Kehadiran LBH AP di forum ini memperkuat sinergi antara gerakan dakwah dan advokasi publik.

Menurut Ustadz Zainal Abidin, turba seperti ini bukan sekadar seremonial, tetapi bentuk dukungan nyata untuk meringankan beban para pimpinan cabang dan ranting.

“Kita hadir untuk memastikan setiap ranting bergerak, setiap cabang berkembang, dan setiap masjid benar-benar menjadi pusat peradaban umat,” tegasnya.

Pertemuan diakhiri dengan doa bersama, penuh harapan agar Muhammadiyah di Lumajang semakin kokoh dalam menjalankan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Dengan penguatan SDM, sertifikasi wakaf, tata kelola takmir, hingga transparansi keuangan, PDM Lumajang meneguhkan komitmennya untuk menjadikan masjid sebagai pusat solusi dan peradaban umat. (syahrul ramadhan)

Tinggalkan Balasan

Search