Pemuda Sebagai Agen Perubahan

Pemuda Sebagai Agen Perubahan
*) Oleh : M. Mahmud
Ketua PRM Kandangsemangkon Paciran Lamongan Jatim
www.majelistabligh.id -

Pemuda sebagai agen perubahan adalah kekuatan strategis dalam pembangunan sosial, politik, dan budaya bangsa. Dengan energi, idealisme, dan kreativitasnya, pemuda mampu mendorong transformasi menuju masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.

Mengapa Pemuda Disebut Agen Perubahan?
* Jumlah dan Potensi Besar: Pemuda (usia 16–30 tahun) mencakup sekitar 23,18% dari populasi Indonesia atau     sekitar 64,16 juta jiwa.
* Energi dan Idealisme: Pemuda memiliki semangat tinggi untuk memperjuangkan nilai-nilai keadilan, kebebasan, dan kemajuan.
* Kemampuan Adaptasi Teknologi: Mereka cepat beradaptasi dengan teknologi digital dan mampu memanfaatkannya untuk advokasi sosial dan inovasi.

Peran Pemuda dalam Pembangunan Nasional
1. Inovasi Sosial
* Menciptakan solusi kreatif untuk masalah sosial seperti kemiskinan, pendidikan, dan lingkungan.
• Contoh: gerakan sosial berbasis teknologi, startup sosial, dan komunitas literasi.

2. Partisipasi Politik dan Kebijakan
• Terlibat dalam organisasi kepemudaan, forum kebijakan publik, dan advokasi kebijakan pro-pemuda.
• Pemuda berperan dalam menjaga demokrasi dan transparansi pemerintahan.

3. Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
• Pemuda menjadi aktor penting dalam pencapaian Sustainable Development Goals menuju Indonesia Emas 2045.
• Fokus pada pendidikan, kesehatan, kesetaraan gender, dan aksi iklim.

Tantangan dan Solusi
* Tantangan: Penurunan partisipasi pemuda dalam gerakan sosial dan politik, serta minimnya ruang aktualisasi.

* Solusi:
* Meningkatkan pendidikan karakter dan literasi digital.
* Mendorong kebijakan inklusif yang memberi ruang bagi pemuda untuk berkontribusi.
* Memperkuat kolaborasi antar komunitas pemuda lintas daerah dan sektor.

Sejarah Islam menunjukkan bahwa banyak tokoh besar memulai perjuangan mereka di usia muda:
. Ali bin Abi Thalib masuk Islam di usia belia dan menjadi pembela Rasulullah ﷺ
• Usamah bin Zaid diangkat sebagai panglima perang saat masih remaja
• Mus’ab bin Umair menjadi duta dakwah di Madinah sebelum hijrah
* Bung Karno pun berkata: “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” menegaskan bahwa kekuatan pemuda bukan hanya fisik, tapi juga visi dan semangat juang.

Beberapa ayat Al-Qur’an menggambarkan pemuda sebagai agen perubahan melalui kisah-kisah inspiratif tentang keberanian, keteguhan iman, dan peran strategis mereka dalam membela kebenaran.

Berikut adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang relevan:

1. Ashabul Kahfi – QS. Al-Kahfi: 13
Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.”
Makna: Para pemuda ini berani menentang kekuasaan zalim demi mempertahankan tauhid. Mereka menjadi simbol keberanian spiritual dan keteguhan prinsip.

2. Nabi Ibrahim – QS. Al-Anbiya: 60
“Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini, namanya Ibrahim.”
Makna: Nabi Ibrahim disebut sebagai fatā (pemuda) yang berani mengkritik penyembahan berhala. Ini menunjukkan bahwa pemuda bisa menjadi pelopor perubahan akidah dan budaya.

3. Nabi Yusuf – QS. Yusuf: 23 dan 30
Yusuf berkata, ‘Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka...'”
Makna: Nabi Yusuf sebagai pemuda menunjukkan integritas dan keteguhan moral dalam menghadapi godaan. Ia menjadi teladan pemuda yang menjaga kehormatan dan prinsip.

4. QS. Al-Kahfi: 60–62
Kisah Nabi Musa dan pemuda pendampingnya (Yusuf bin Nun) dalam pencarian ilmu.
Makna: Pemuda juga digambarkan sebagai pencari ilmu dan pendamping dalam misi kenabian, menegaskan pentingnya peran intelektual pemuda dalam perubahan.

Al-Qur’an tidak hanya menyebut pemuda secara eksplisit, tetapi juga menampilkan mereka sebagai tokoh perubahan, penjaga iman, dan pelopor kebenaran. Dalam konteks modern, ayat-ayat ini menjadi inspirasi bahwa pemuda muslim harus:
• Berani menyuarakan kebenaran
• Menjaga integritas dan akhlak
• Menjadi pelopor ilmu dan amal. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Search