Refleksi dan Introspeksi 365 Hari

Refleksi dan Introspeksi 365 Hari
*) Oleh : M. Mahmud
Ketua PRM Kandangsemangkon Paciran Lamongan Jatim
www.majelistabligh.id -

Imam Ahmad meriwayatkan dari Umar Bin Khattab Radhiyallahu ‘anhu bahwa beliau pernah berpesan:
Hisablah diri kalian sebelum kelak kalian akan dihisab di hari kiamat. Timbanglah amal-amal kalian sebelum kelak amal kalian di timbang. Karena hal itu akan lebih ringan di timbangan kalian esok di akhirat dengan kalian menghisab diri kalian pada hari ini di dunia. Dan hiasilah diri kalian dengan taqwa untuk menyambut hari persidangan yang besar, yang pada hari itu akan di sidang dan tiada satu perkara pun yang tersembunyi dari kalian (Lighosatul Lahfan, hal. 106)

Menjelang akhir tahun, refleksi 365 hari adalah momen emas untuk menata ulang perjalanan hidup. Introspeksi bukan sekadar menoleh ke belakang, tapi juga menyiapkan arah ke depan. Mari kita susun refleksi ini dalam tiga lapisan:

Lapisan 1: Syukur atas Perjalanan

• Nikmat yang terlihat: kesehatan, keluarga, rezeki, kesempatan belajar dan berkarya.
* Nikmat yang tersembunyi: ujian, kegagalan, atau kehilangan yang ternyata membentuk keteguhan hati.
• Pertanyaan reflektif: Apa yang paling membuatku bersyukur tahun ini, meski awalnya terasa berat?

Lapisan 2: Introspeksi Diri

* Konsistensi: apakah janji-janji pribadi dan komitmen spiritual sudah dijaga?
* Kelemahan: bagian mana dari diri yang sering lalai atau tergelincir?
* Pertanyaan reflektif: Apa kebiasaan kecil yang perlu aku tinggalkan, dan kebiasaan baru apa yang perlu aku tanam?

Lapisan 3: Arah ke Depan

* Visi: bukan sekadar resolusi, tapi niat yang berakar pada fitrah.
* Kompas hidup: nilai Qur’ani, etika, dan tujuan berguna bagi sesama.
* Pertanyaan reflektif: Bagaimana aku bisa lebih berguna, bukan sekadar sempurna, di tahun mendatang?

Ayat Al-Qur’an yang paling kuat menjelaskan refleksi dan introspeksi menjelang akhir tahun adalah sebagai berikut:

1. QS. Al-Hasyr: 18
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

* Makna: Allah memerintahkan kita untuk muhasabah (menghitung diri), melihat apa yang sudah kita lakukan, dan menyiapkan bekal untuk masa depan.
* Relevansi akhir tahun: Ayat ini mengajarkan evaluasi 365 hari yang telah berlalu, agar setiap amal menjadi tabungan kebaikan.

2. QS. Al-Baqarah: 284
لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُ ۗ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah memperhitungkannya bagimu. Dia mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki dan mengazab siapa pun yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

* Makna: Introspeksi bukan hanya pada perbuatan lahiriah, tetapi juga niat dan isi hati.
* Relevansi akhir tahun: Mengingatkan bahwa refleksi harus menyentuh dimensi batiniah, bukan sekadar catatan amal lahir.

3. QS. Al-Zumar: 53
۞ قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya.663) Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
663) Semua dosa bisa diampuni Allah Swt., kecuali dosa syirik (lihat surah an-Nisā’/4: 48).

* Makna: Introspeksi bukan untuk menjerumuskan diri dalam rasa bersalah, tetapi untuk kembali kepada Allah dengan penuh harapan.
* Relevansi akhir tahun: Menutup tahun dengan taubat dan optimisme, bukan dengan penyesalan yang melemahkan.

4. QS. Ali Imran: 191
الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Mahasuci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka.

* Makna: Refleksi sejati adalah menghubungkan pengalaman hidup dengan tanda-tanda kebesaran Allah.
* Relevansi akhir tahun: Mengajak kita melihat perjalanan hidup sebagai bagian dari kosmos yang penuh makna.

Intisari Refleksi 365 Hari

* Syukur: atas nikmat yang tampak maupun tersembunyi.
* Muhasabah: menghitung amal, memperbaiki niat, menata ulang kebiasaan.
* Taubat & Harapan: menutup tahun dengan doa agar Allah mengampuni dan memberi kekuatan baru.
* Visi ke depan: menjadikan tahun mendatang sebagai ladang amal yang lebih berguna.

 

Tinggalkan Balasan

Search