Restu Suami: Langkah Berkah Istri Aktif di Organisasi ‘Aisyiyah

Restu Suami: Langkah Berkah Istri Aktif di Organisasi ‘Aisyiyah
*) Oleh : Himatul Ulya
Siswa Sekolah Tablig Kudus
www.majelistabligh.id -

Dalam kehidupan rumah tangga, suami dan istri ibarat dua sayap burung yang harus bergerak seirama agar bisa terbang tinggi menuju tujuan mulia untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Salah satu wujud keharmonisan itu terlihat ketika suami memberikan restu dan dukungan kepada istrinya untuk aktif dalam kegiatan sosial dan dakwah, seperti dalam organisasi ‘Aisyiyah, yang merupakan wadah perjuangan perempuan Islam di bawah naungan Muhammadiyah.

Keikutsertaan perempuan ‘Aisyiyah yang mendapatkan support dari pasangannya dapat mendatangkan kebaikan bagi dirinya, keluarga, dan umat. Diantara kebaikan tersebut:

1. Restu Suami sebagai Kunci Keberkahan

Dalam Islam, restu suami memiliki nilai yang sangat tinggi. Rasulullah bersabda:

“Apabila seorang wanita menunaikan salat lima waktunya, berpuasa di bulan Ramadan, menjaga kehormatannya, dan taat kepada suaminya, maka akan dikatakan kepadanya: Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki.” (HR. Ahmad)

Restu suami bukan hanya izin formal, tetapi juga bentuk dukungan lahir dan batin yang membuka pintu keberkahan bagi langkah istri.

Dalam surat an-Nisa ayat 34 disampaikan:

ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعۡضَهُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٖ وَبِمَآ أَنفَقُواْ مِنۡ أَمۡوَٰلِهِمۡۚ

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain, dan karena mereka telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS. An-Nisā’: 34)

Karena suami adalah pemimpin bagi istri, maka ketika suami memberi izin dengan hati ridha, maka segala aktivitas istri di jalan dakwah menjadi bernilai ibadah yang berlipat ganda.

2. Dukungan Suami, menjadi pendorong untuk semangat berorganisasi

Organisasi ‘Aisyiyah berperan besar dalam membangun kualitas perempuan melalui pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan umat. Istri yang aktif di dalamnya bukan hanya belajar untuk dirinya, tetapi juga turut menyebarkan manfaat bagi masyarakat.

Namun, semangat itu akan lebih kuat bila diiringi dukungan suami. Seorang suami yang memahami pentingnya peran perempuan dalam dakwah akan mendorong istrinya untuk maju, bukan menahan langkahnya. Dukungan itu bisa berupa memberi waktu, kepercayaan, bahkan membantu urusan rumah ketika istri memiliki kegiatan organisasi.

3. Sinergi Dakwah dalam Rumah Tangga

Rumah tangga ideal bukan hanya tempat beristirahat, tetapi juga ladang dakwah bersama. Suami sebagai pemimpin memiliki tanggung jawab membimbing istri, sementara istri menjadi pendamping yang memperkuat perjuangan suami.

Ketika keduanya saling mendukung dalam dakwah, terciptalah sinergi yang indah:

Suami berjuang di Muhammadiyah,

Istri berdakwah melalui ‘Aisyiyah,

Dan keduanya bertemu dalam satu niat: bermanfaat, memajukan umat dan bangsa dengan nilai-nilai Islam.

Inilah makna sejati dari rumah tangga sakinah rumah tangga yang tidak hanya bahagia di dalam, tetapi juga memberi manfaat keluar.

4. Peran Suami dalam Memberi Ruang bagi Istri

Beberapa bentuk dukungan yang bisa dilakukan suami antara lain:

Memberi kepercayaan penuh kepada istri untuk berkiprah di ‘Aisyiyah dengan batas syar’i.

Menjadi penyemangat dan pendengar bagi istri setelah ia mengikuti kegiatan organisasi.

Membantu urusan rumah tangga, agar istri bisa menyeimbangkan perannya di rumah dan di masyarakat.

Berdoa dan memberi restu agar setiap langkah istri bernilai ibadah di sisi Allah.

Suami yang memberi ruang bukan berarti melepas tanggung jawab, tetapi menunjukkan kematangan iman dan kecerdasan emosional dalam memimpin keluarga. Restu suami adalah fondasi yang menjadikan langkah istri penuh berkah. Ketika suami dan istri bersatu dalam niat baik untuk berdakwah dan berkontribusi melalui ‘Aisyiyah, maka rumah tangga itu bukan hanya sakinah, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi lingkungan sekitar.

Sebagaimana pepatah mengatakan:

“Di balik perempuan hebat, ada suami yang tulus mendukungnya.”

Oleh karena itu, dibalik setiap langkah dakwah perempuan ‘Aisyiyah yang penuh keberkahan, ada restu suami yang menjadi sebab turunnya Ridha Allah. (*)

Tinggalkan Balasan

Search