Sesi keempat Sekolah Tarjih PWM Jawa Timur pada Sabtu (30/8/2025) sore, menghadirkan Ir. Amirul Muslihin dengan moderator Drs. Akh. Mukarram, M.Hum. Materi bertema “Hisab dan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT)” ini membahas perjalanan panjang gagasan hisab Muhammadiyah dan upaya mewujudkan kalender hijriah global yang dapat menjadi acuan penentuan waktu ibadah.
Ir. Amirul menjelaskan bahwa Muhammadiyah sejak awal dikenal sebagai pelopor penggunaan hisab dalam penentuan waktu ibadah, termasuk penentuan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah.
“Hisab adalah bentuk ijtihad Muhammadiyah yang menekankan kepastian dan konsistensi, sehingga dapat menjadi pedoman umat dalam beribadah,” paparnya.
Ia menelusuri jejak perjalanan gagasan KHGT yang sudah lama diperjuangkan Muhammadiyah. Kalender ini diharapkan tidak hanya dipakai internal persyarikatan, tetapi juga menjadi rujukan umat Islam dunia agar tidak lagi terjadi perbedaan signifikan dalam penentuan hari-hari besar Islam.
“Kalender Hijriah Global Terpadu merupakan upaya penyatuan sistem waktu umat Islam. Dengan metode hisab kontemporer, kita berusaha mewujudkan kalender yang ilmiah, modern, dan tetap berlandaskan syar’i,” jelasnya.
Sesi ini juga memaparkan bagaimana KHGT dapat diintegrasikan dengan aplikasi digital, sehingga umat bisa dengan mudah mengakses jadwal ibadah yang seragam. Menurut Ir. Amirul, perkembangan teknologi menjadi peluang besar untuk sosialisasi KHGT secara lebih luas.
Diskusi berlangsung hangat. Peserta menanyakan tantangan implementasi KHGT, terutama dalam menghadapi keragaman metode rukyah dan hisab di dunia Islam. Menanggapi hal ini, narasumber menekankan pentingnya komunikasi internasional dan diplomasi keagamaan agar KHGT bisa diterima lintas negara.
Materi keempat ini memperlihatkan komitmen Muhammadiyah dalam mengembangkan pedoman hisab yang modern sekaligus mempromosikan KHGT sebagai solusi penyatuan kalender hijriah global. Dengan integrasi aplikasi digital, KHGT diharapkan semakin dekat untuk diwujudkan, sehingga umat Islam dapat melaksanakan ibadah dengan lebih seragam dan pasti. (saiful hamzah)
