Selalu Didik Hati Setiap Pagi

Selalu Didik Hati Setiap Pagi
*) Oleh : M. Mahmud
Ketua PRM Kandangsemangkon Paciran Lamongan Jawa Timur
www.majelistabligh.id -

Ya Allah aku bersyukur dengan segala pemberian dan nikmat yang telah Kau berikan.

Kalimat indah itu seperti sebuah kompas batin: mengingatkan kita bahwa setiap pagi adalah kesempatan baru untuk melatih hati agar tetap jernih, lembut, dan berguna.

Langkah “Mendidik Hati” Setiap Pagi

1. Syukur → Bangun dengan menyebut nikmat Allah, sekecil apa pun.

Refleksi Syukur Pagi

* Bangun dengan kesadaran: tarik napas dalam, rasakan nikmat hidup.

* Sebut nikmat Allah: bahkan hal sederhana—udara segar, tubuh yang masih bergerak, keluarga yang ada.

* Tanam benih syukur: bayangkan hati sebagai ladang, setiap nikmat yang disebut adalah benih yang ditanam.

* Doa singkat: Alhamdulillāh alladhī ahyānā ba‘da mā amātanā wa ilayhin-nushūr (segala puji bagi Allah yang membangunkan kita setelah mematikan kita, dan kepada-Nya kita kembali).

Dengan cara ini, syukur bukan hanya ucapan, tapi ritual pembuka hati yang menyiapkan jiwa untuk menerima cahaya sepanjang hari.

1. Surah Ibrahim ayat 7

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Artinya: (Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”

2. Surah Al-Baqoroh: 152

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ

Artinya: Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.

3. Surah An-Naml ayat 40

قَالَ الَّذِيْ عِنْدَهٗ عِلْمٌ مِّنَ الْكِتٰبِ اَنَا۠ اٰتِيْكَ بِهٖ قَبْلَ اَنْ يَّرْتَدَّ اِلَيْكَ طَرْفُكَۗ فَلَمَّا رَاٰهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهٗ قَالَ هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْۗ لِيَبْلُوَنِيْٓ ءَاَشْكُرُ اَمْ اَكْفُرُۗ وَمَنْ شَكَرَ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ

Artinya: Seorang yang mempunyai ilmu dari kitab suci550) berkata, “Aku akan mendatangimu dengan membawa (singgasana) itu sebelum matamu berkedip.” Ketika dia (Sulaiman) melihat (singgasana) itu ada di hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau berbuat kufur. Siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Siapa yang berbuat kufur, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya lagi Mahamulia.”

550) Yang dimaksud kitab suci pada ayat ini adalah kitab yang diturunkan sebelum Nabi Sulaiman a.s., yaitu Taurat dan Zabur.

4. Surah Luqman ayat 12

وَلَقَدْ اٰتَيْنَا لُقْمٰنَ الْحِكْمَةَ اَنِ اشْكُرْ لِلّٰهِ ۗوَمَنْ يَّشْكُرْ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ

Artinya: Sungguh, Kami benar-benar telah memberikan hikmah kepada Luqman, yaitu, “Bersyukurlah kepada Allah! Siapa yang bersyukur, sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri. Siapa yang kufur (tidak bersyukur), sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji.”

2. Tazkiyah → Bersihkan hati dari keluhan, iri, atau beban semalam.

Beberapa ayat Al-Qur’an menjelaskan konsep tazkiyah (penyucian jiwa), yaitu usaha membersihkan hati dari dosa dan menumbuhkan sifat-sifat terpuji.

1. Surah Asy-Syams ayat 9–10

قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖ وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗ

Artinya: Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu). Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.

2. Surah Al-A’la ayat 14–15

قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰىۙ وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗ

Artinya: Sungguh, beruntung orang yang menyucikan diri (dari kekafiran). Dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia salat.

3. Surah Al-Baqarah ayat 151

كَمَآ اَرْسَلْنَا فِيْكُمْ رَسُوْلًا مِّنْكُمْ يَتْلُوْا عَلَيْكُمْ اٰيٰتِنَا وَيُزَكِّيْكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَّا لَمْ تَكُوْنُوْا تَعْلَمُوْنَۗ

Artinya: Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat kepadamu), Kami pun mengutus kepadamu seorang Rasul (Nabi Muhammad) dari (kalangan) kamu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu Kitab (Al-Qur’an) dan hikmah (sunah), serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui.

4. Surah Al-Jumu’ah ayat 2

هُوَ الَّذِيْ بَعَثَ فِى الْاُمِّيّٖنَ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍۙ

Artinya: Dialah yang mengutus seorang Rasul (Nabi Muhammad) kepada kaum yang buta huruf dari (kalangan) mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, serta mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur’an) dan Hikmah (Sunah), meskipun sebelumnya mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.

Makna Tazkiyah

* Penyucian jiwa: menghapus sifat buruk (hasad, riya, sombong).

* Pertumbuhan fitrah: menumbuhkan sifat baik (ikhlas, sabar, syukur).

* Proses pendidikan: Rasulullah diutus untuk yuzakkīkum—mendidik hati agar kembali ke fitrah.

* Kemenangan sejati: keberuntungan di dunia dan akhirat hanya bagi yang menjaga kebersihan jiwa.

3. Niat → Tetapkan tujuan hari ini: bukan untuk sempurna, tapi untuk berguna.

Surah Al-Bayyinah ayat 5

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ

Artinya: Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif (istiqamah), melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus (benar).

4. Dzikir → Jadikan doa atau ayat Qur’an sebagai pelita awal.

Surah Al-Baqarah ayat 152

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ

Artinya: Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.

5. Cermin diri → Tanyakan: “Apa yang bisa aku perbaiki hari ini?”

Tinggalkan Balasan

Search