Siapa yang Selamat Jika Dua Muslim Saling Membunuh?

Siapa yang Selamat Jika Dua Muslim Saling Membunuh?
*) Oleh : Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
www.majelistabligh.id -

Dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Apabila dua orang muslim saling berhadapan dengan pedang mereka, maka yang membunuh dan yang terbunuh keduanya di neraka.” Aku (Abu Bakrah) bertanya: “Wahai Rasulullah, yang membunuh (jelas), lalu mengapa yang terbunuh?” Beliau menjawab: “Karena ia juga berkeinginan kuat untuk membunuh kawannya.

(HR Bukhari no. 31 dan Muslim no. 2888)

“Ada pertemuan yang tidak dicatat oleh bumi, namun mengguncang langit, bukan pertemuan dua tubuh, melainkan pertemuan dua niat yang sama-sama mengeras. Dua tangan menggenggam besi, namun sesungguhnya saling menatap.

Adalah dua hati yang telah kehilangan rasa takut kepada Allah, pedang hanyalah saksi. Ia dingin. Ia bisu. Yang berisik adalah amarah yang memerah.

Bukan hanya darah, tetapi cahaya iman yang perlahan padam. Di Padang Mahsyar kelak tidak ditanya siapa yang jatuh lebih dahulu, tetapi siapa yang membiarkan hatinya menjadi medan perang.

Betapa banyak tangan yang bersih dari darah, namun hatinya penuh rencana. Betapa banyak jasad roboh, namun jiwanya telah lama berdiri di barisan kebencian, maka pertanyaannya bukan lagi siapa yang menang atau siapa yang kalah.

Pertanyaannya adalah, siapa yang selamat jika dua muslim saling membunuh? Sebab di jalan Allah, keselamatan tidak lahir dari posisi tubuh, melainkan dari kebersihan niat. Dan, neraka kadang bermula bukan dari ayunan pedang, tetapi dari hati yang menolak untuk memaafkan.”

(Shahih Bukhari no 31 wa Muslim no.2888, dalam Al-Iman, Al-Fitan wa Asyrat as-Saa’ah, bab Qitalu al-Muslim Kufrun, Idza Itaqa’ al-Muslimani bi-Saifayhima)

Barakallahu fiikum.

Tinggalkan Balasan

Search