Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah, secara resmi menutup rangkaian kegiatan Tanwir II Nasyiatul Aisyiyah (NA) yang diselenggarakan pada tanggal 4–6 September 2025 di Kota Serang, Provinsi Banten. Acara penutupan dilangsungkan pada hari Sabtu (6/9), bertempat di Kantor Gubernur Provinsi Banten dan dihadiri oleh ratusan peserta dari 34 Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) se-Indonesia.
Dalam sambutannya, Salmah menegaskan bahwa Tanwir merupakan agenda strategis, terutama karena menjadi bagian dari persiapan menuju Muktamar NA mendatang. Ia mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Tanwir yang dinilai berjalan dengan baik serta menunjukkan kontribusi nyata NA terhadap pembangunan bangsa dan negara.
“Tanwir ini menjadi agenda strategis karena juga berkaitan dengan persiapan muktamar. Sejauh ini NA sudah melakukannya dengan baik, bagaimana kontribusi NA terhadap bangsa dan negara sudah berjalan dengan baik,” ungkap Salmah.
Salmah juga menyoroti pentingnya tema Tanwir II, yakni “Memajukan Perempuan, Mengokohkan Peradaban”, yang menurutnya bersifat relevan sepanjang masa. Ia menekankan bahwa perempuan memiliki posisi sentral dalam pembangunan peradaban, baik sebagai pendidik maupun sebagai pribadi yang harus terus berkembang.
“Tema Tanwir ini saya yakin tidak akan lekang oleh zaman karena sejatinya perempuan merupakan salah satu pilar penting untuk peradaban. Generasi NA selain berperan mendidik, namun juga harus terdidik,” ucapnya.
Sementara itu, dalam pidato penutupnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Ariati Dina Puspitasari, menegaskan bahwa keberlangsungan generasi bangsa tidak terlepas dari peran besar perempuan. Ia menyampaikan bahwa kemajuan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh kualitas peradaban yang dibangun, dan hal itu tidak akan terwujud tanpa keberdayaan perempuan.
“Dari rahim perempuan, lahirlah generasi penerus bangsa. Maka dalam mengokohkan peradaban, perempuan itu sendiri harus kokoh, berpikiran maju, dan bertindak dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan,” jelasnya.
Ariati mengajak seluruh kader Nasyiatul Aisyiyah untuk terus bermimpi dan menghidupkan harapan demi kemajuan organisasi dan bangsa. Ia menekankan pentingnya sinergi antar kader dalam membangun masa depan melalui gerakan perempuan muda yang progresif dan visioner.
“Harapan harus selalu ada dan terbangkan harapan itu sekuat tenaga kita. Mari bersama-sama memajukan NA untuk terbangkan mimpi kita, terbangkan NA kita!” ajak Ariati.
Sebagai forum musyawarah tertinggi setelah Muktamar, Tanwir II Nasyiatul Aisyiyah menjadi ruang strategis untuk merumuskan arah gerak organisasi ke depan, memperkuat konsolidasi kader, dan menyatukan visi dalam menghadapi tantangan zaman. Diharapkan, semangat yang dihidupkan dalam Tanwir ini menjadi pemicu untuk semakin menguatkan posisi perempuan muda dalam membangun peradaban yang maju dan berkeadilan. (*/tim)
