Pada Salat Tarawih Ramadan di Masjid Asy-Syifa’ Muhammadiyah Lamongan pada Jumat (7/3/2025), Ustaz Najih Prasetyo memberikan tausyiah kepada jamaah tentang pentingnya menciptakan generasi yang kuat. Pada generasi yang kuat akan mampu melewat zaman yang terus berkembang. Sebaliknya di generasi yang lemah, entah itu lemah spiritual, ilmu dan lemah ekonomi, bukan saja membahayakan generasi yang bersangkutan, namun juga tugas-tugas agama tidak bisa ditunaikan dengan baik.
Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah periode 2023-2027 tersebut menyampaikan bahwa setiap umat manusia, sebagai hamba Allah, wajib untuk selalu bersyukur kepada-Nya. Ia lantas mengutip Surat Ibrahim Ayat 7, yang berbunyi, “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.'”
Ini menunjukkan hubungan timbal balik antara Tuhan dengan hambanya. Jika manusia bersyukur, Allah akan menambah nikmat, namun jika tidak, maka azab-Nya akan sangat berat.
Namun dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita lebih cenderung ingin dihargai terlebih dahulu dalam hubungan sosial, padahal kita seharusnya yang terlebih dahulu menghargai, sehingga penghargaan itu akan datang dengan sendirinya.
“Maka di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, mari selalu ingat kebesaran Allah dan bersyukur kepada-Nya. Bersyukur dapat dilakukan dengan mengingat perintah agar tidak meninggalkan generasi yang lemah,” ungkapnya.
Mengutip Surat An-Nisa’ Ayat 9, beliau menjelaskan, “Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya. Maka bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya).”
Ustaz Najih menjelaskan ada tiga hal penting yang jangan sampai kita tinggalkan, yaitu:
- Lemah Ekonomi – Jangan sampai kita meninggalkan generasi yang lemah dalam hal ekonomi.
- Lemah Ilmu – Mendidik anak harus dilakukan dengan serius. Ini merupakan bagian dari ikhtiar agar kita tidak meninggalkan generasi yang lemah dalam hal ilmu.
- Lemah Spiritualitas – Jangan biarkan generasi kita memiliki kelemahan dalam hal tauhid dan adab.
Ketiga hal ini merupakan karakteristik dari generasi yang lemah. Ustaz Najih memberikan solusi sekaligus semangat untuk membentuk generasi yang kuat. Generasi yang kuat memiliki beberapa karakteristik, antara lain:
- Kokoh dalam Agama – Nilai-nilai agama harus tertanam dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak perlu diajarkan dan dididik sejak dini.
- Mengedepankan Ilmu Pengetahuan – Peradaban Islam berkembang karena penguasaan ilmu pengetahuan. Sebuah peradaban Islam yang maju terjadi karena generasinya menguasai ilmu. Islam bisa kembali maju apabila generasinya dekat dengan ilmu pengetahuan. Ilmu adalah pondasi bagi terbentuknya generasi yang kuat.
- Nilai Kemanusiaan – Generasi yang kuat tahu cara memanusiakan manusia. Ketika nilai kemanusiaan dijunjung tinggi, maka Agama Islam akan menjadi rahmat. Generasi ini pun mampu berdakwah dengan cara yang baik (bil hikmah).
- Spiritualitas yang Dalam – Mendidik anak dengan serius akan membentuk generasi yang memiliki kedalaman adab dan spiritualitas. Mereka akan tahu cara berinteraksi saat terjadi perbedaan, menjaga hubungan baik dengan tetangga dan orang lain, serta mampu menjadi solusi bagi lingkungan dan masyarakat luas. Semua itu merupakan hasil dari pemahaman yang mendalam terhadap spiritualitas.
Ustaz Najih menutup tausyiah dengan pesan agar kita terus mengaji dan mengkaji Ayat-ayat Allah di bulan Ramadan yang penuh berkah ini. Dengan berpuasa, semoga kita bisa menjadi manusia yang bertakwa dan menjadi solusi nyata agar tidak meninggalkan generasi yang lemah. (moch. muzaki)