Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Al Islam, ke-Muhammadiyahan dan Bahasa Arab (Ismuba) Kota Surabaya, sukses menyelenggarakan workshop tentang Pembelajaran Mendalam (PPM) bagi guru-guru Ismuba SMP Muhammadiyah di Surabaya.
Acara yang berlangsung pada Kamis (4/9/2025) di Aula SMP Muhammadiyah 2 Genteng, Surabaya ini bertujuan untuk membekali para pendidik dengan pemahaman dan keterampilan untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna.
Acara yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 16.00 WIB ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Abdul Fatah, guru SMP Muhammadiyah 1 Surabaya. Setelah itu, acara dipimpin langsung oleh Aziz Maulana, Ketua MGMP Ismuba, yang juga merupakan guru di SMP Muhammadiyah 15 Surabaya.
MGMP sendiri bertujuan memberi bekal pengetahuan tentang pentingnya peran guru Ismuba sebagai Garda Terdepan. Rangkaian acara dilanjutkan dengan sambutan dari para tokoh penting.
Jamaluddin, S.Ag., Kepala SMP Muhammadiyah 2 Surabaya yang bertindak sebagai tuan rumah, membuka acara dengan penuh semangat. Jamaluddin menyoroti peran strategis MGMP Ismuba.
“MGMP Ismuba ini dihuni oleh guru-guru yang sangat hebat. Ini terbukti dengan banyaknya guru pendidikan agama Islam (Ismuba) yang saat ini dipercaya untuk memimpin sekolah-sekolah SMP Muhammadiyah di Surabaya,” ujarnya, disambut tepuk tangan meriah dari para peserta.
Senada dengan itu, Imam Sapari, Pembina MGMP Ismuba sekaligus Kepala SMP Muhammadiyah 7 Surabaya, dalam sambutannya menegaskan bahwa guru Ismuba harus menjadi garda terdepan dalam setiap situasi dan kondisi.
“Kemajuan sekolah-sekolah SMP Muhammadiyah Kota Surabaya tak lepas dari peran dan kontribusi guru-guru Ismuba yang hebat. Kita harus menjadi motor penggerak pendidikan,” tegasnya, memberikan motivasi yang kuat kepada seluruh hadirin.
Fokus pada Prinsip Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa
Materi inti workshop disampaikan oleh M. Jemadi, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya, yang dikenal memiliki pemahaman mendalam tentang dunia pendidikan dan pengembangan kurikulum.
Instruktur Nasional ini mengingatkan para guru agar jangan sampai tertinggal dalam arus perkembangan pendidikan yang menuntut inovasi, khususnya terkait Perencanaan Pembelajaran Mendalam (PPM).
Dalam paparannya, Jemadi menjelaskan secara rinci tiga prinsip utama pembelajaran mendalam yang menjadi pondasi bagi para guru dalam mendidik generasi penerus :
1.Berkesadaran (Mindful Learning) : Guru diharapkan dapat menciptakan proses belajar di mana siswa memiliki kesadaran, fokus tinggi, dan mampu mengatur diri. Siswa didorong untuk aktif merefleksikan apa yang sudah dan belum mereka pahami untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2.Bermakna (Meaningful Learning) : Pembelajaran harus dikaitkan dengan pengetahuan atau pengalaman siswa sebelumnya, membuatnya relevan dan memiliki makna dalam kehidupan nyata.
Hal ini juga mencakup keterlibatan siswa dalam memahami nilai dan karakter, bukan hanya aspek kognitif semata.
3.Menggembirakan (Joyful Learning): Penting untuk menciptakan suasana belajar yang positif dan menyenangkan agar siswa dapat menikmati setiap prosesnya.
Penggunaan aktivitas yang menarik, menantang, dan mendorong keterlibatan aktif akan membuat pembelajaran menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa pengalaman belajar yang efektif harus melalui siklus tiga tahapan :
1. Memahami pengetahuan esensial, 2. Mengaplikasikan ke dalam situasi dan konteks baru melalui proyek nyata, dan 3. Merefleksikan kembali pengalaman belajar untuk perbaikan di masa depan.
Acara ini diakhiri dengan sesi foto bersama seluruh pengurus dan anggota MGMP Ismuba. Dengan suksesnya workshop ini, MGMP Ismuba Muhammadiyah Surabaya menunjukkan komitmennya untuk terus meningkatkan kompetensi guru, demi menciptakan pendidikan yang inovatif, relevan dengan kebutuhan zaman dan berkarakter. (abdul fatah)
