Kisah ini sahih sampai kepada Sa’id ibnul Musayyab dan kisah inilah yang terkenal, yaitu yang menyebutkan bahwa Bukhtanasar telah membunuh orang-orang terpandang dan para ulamanya sehingga tiada seorang pun yang dibiarkan hidup dari kalangan mereka yang menghafal kitab Taurat. Selain dari itu Bukhtanasar menahan anak-anak para nabi dan lain-lainnya, kemudian terjadilah banyak peristiwa dan kejadian yang sangat panjang bila disebutkan. Seandainya kami menjumpai hal yang sahih atau yang mendekati kesahihan, tentulah diperbolehkan mencatat dan meriwayatkannya.
Kemudian Allah (Subhanahu wa Ta’ala) berfirman:
{إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لأنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا}
Jika kalian berbuat baik, (berarti) kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri; dan jika kalian berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi diri kalian sendiri. (Al-Isra: 7)
Artinya, jika kalian berbuat kejahatan, maka akibatnya akan menimpa diri kalian sendiri. Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا}
Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang berbuat jahat, maka (dosanya) atas dirinya sendiri. (Fushshilat: 46)
Adapun firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala).:
{فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الآخِرَةِ}
Dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua. (Al-Isra: 7)
Maksudnya, apabila kalian melakukan kerusakan untuk kedua kalinya, maka akan datanglah musuh-musuh kalian.
{لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ}
untuk menyuramkan muka-muka kalian. (Al-Isra: 7) Mereka datang untuk menghina dan menindas kalian.
{وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ}
dan mereka masuk ke dalam masjid. (Al-Isra: 7)
Yaitu Masjid Baitul Maqdis.
{كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ}
sebagaimana musuh-musuh kalian memasukinya pada yang pertama kali. (Al-Isra: 7)
Yakni mereka akan merajalela di kampung-kampung kalian.
{وَلِيُتَبِّرُوا}
dan untuk membinasakan. (Al-Isra: 7)
Maksudnya, melakukan penghancuran dan pengrusakan terhadap:
{مَا عَلَوْا}
apa saja yang mereka kuasai sehabis-habisnya. (Al-Isra: 7)
Yakni segala sesuatu yang mereka kuasai dihancurkan dan dirusak oleh mereka.
{تَتْبِيرًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يَرْحَمَكُمْ}
Mudah-mudahan Tuhan kalian akan melimpahkan rahmat-(Nya) kepada kalian. (Al-Isra: 8)
Artinya, berkat rahmat dari-Nya itu musuh-musuh kalian akan berpaling pergi dari kalian, dan kalian selamat dari ulah mereka.
{وَإِنْ عُدْتُمْ عُدْنَا}
dan sekiranya kalian kembali kepada (kedurhakaan), niscaya Kami kembali (mengazab kalian). (Al-Isra: 8)
Maksudnya, manakala kalian kembali melakukan pengrusakan.
{عُدْنَا}
tentulah Kami kembali (mengazab kalian). (Al-Isra: 8)
Yakni Kami kembali mengazab kalian di dunia di samping azab dan pembalasan yang Kami simpan buat kalian di akhirat nanti. Karena itulah dalam firman selanjutnya Allah (Subhanahu wa Ta’ala) menyebutkan:
{وَجَعَلْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ حَصِيرًا}
dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman. (Al-Isra: 8)
Yaitu tempat menetap, penjara, dan sekapan bagi mereka yang tiada jalan menyelamatkan diri bagi mereka darinya. Ibnu Abbas mengatakan bahwa hasiran artinya penjara.