UM Surabaya

Di dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.” [al-‘Ankabût/29:57].

Imam Ibnu Katsîr rahimahullah berkata: “Maksud ayat ini adalah setiap orang akan menemui ajalnya. Ini tidak bisa dipungkiri, baik bagi yang pergi berperang maupun yang tidak, dan tidak ada sesuatu pun yang bisa menyelamatkan manusia dari kematian, karena sesungguhnya ajal sudah ditentukan”[6]

Jadi, setiap yang bernyawa di muka bumi ini baik manusia, jin maupun hewan, akan mati dan tidak ada yang dijadikan hidup abadi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Nabi Khidir Masih Hidup?

Para ulama berbeda pendapat tentang Nabi Khidhir alaihissallam, apakah beliau masih hidup atau sudah meninggal dunia?

Pendapat pertama menyebutkan bahwa beliau masih hidup sampai saat ini. Akan tetapi pendapat ini lemah.

Imam Ibnu Katsîr rahimahullah berkata: “Pendapat ini mengambil dalil dari kisah-kisah orang-orang dahulu maupun sekarang serta hadis-hadis tentangnya, akan tetapi hadis tersebut tidak ada yang shahih, dalil yang paling masyhur adalah hadis ta’ziyah akan tetapi sanadnya lemah”.[7]

Syaikh asy-Syinqithi rahimahullah di dalam tafsirnya berkata:

“Banyak sekali kisah dari orang-orang saleh tentang hal ini, akan tetapi landasan argumen mereka sangat lemah, karena kebanyakan kisah tersebut berasal dari orang yang dianggap saleh dan bersumber dari mimpi, ada juga beberapa hadîs marfû’ dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu dan yang lainya, akan tetapi semuanya tidak bisa digunakan sebagai dalîl karena hadis-hadisnya lemah.”[8]

Abul Husein bin Al-Munadi berkata: “Aku pernah membahas kisah Nabi Khidhir Alaihissallam apakah beliau masih hidup atau sudah mati? aku dapati kebanyakan orang lengah mengatakan bahwa beliau masih hidup, berdasarkan adanya riwayat yang menunjukkan hal itu; padahal hadîs yang marfu’ dalam hal ini lemah.”[9]

Pendapat kedua mengatakan bahwa Nabi Khidhir alaihissallam telah wafat.
Pendapat ini adalah pendapat kebanyakan para ulama’, sebagaimana dikatakan oleh Imam al-Qurthubi rahimahullah, ”Pendapat Jumhur mengatakan bahwa Nabi Khidhir telah meninggal dunia”.[10] Abu Hayyan mengatakan di dalam tafsirnya: “Jumhur ulama’ berpendapat bahwa Nabi Khidhir telah meninggal dunia”.[11]

Di antara hujjah/dalil yang digunakan sebagai sandaran pendapat ini adalah:

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tersebut di atas, yaitu:

وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّن قَبْلِكَ الْخُلْدَ ۖ أَفَإِن مِّتَّ فَهُمُ الْخَالِدُونَ

“Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad); Maka Jikalau kamu mati, Apakah mereka akan kekal?” (Qs al-Anbiya’/ 21:34)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini