*) Oleh: Prof. Dr. Syamsul Anwar
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Tulisan ini mengkaji upaya membangun filosofi keilmuan di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) dengan konsep integrasi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, yang sering disingkat sebagai AIK, ke dalam proses pengembangan keilmuan.
Untuk itu dalam tulisan ini, penulis memberikan definsisi luas terhadap AIK dan membedakannya ke dalam tiga aspek. Berangkat dari definisi dan klasifikasi ini, penulis menjelaskan ada dua alasan pokok mengapa perlu dilakukan integrasi AIK dalam pengembangan ilmu di PTMA, yang meliputi alasan internal dalam Muhammadiyah dan Islam sendiri, dan alasan eksternal terkait perkembangan ilmu modern.
Menurut penulis, ada dua pendekatan yang dapat diikuti dalam upaya integrasi AIK dan pengembangan ilmu, yaitu pendekatan objektif dan pendekatan subjektif. Dengan pendekatan objektif dimaksudkan pendekatan melalui analisis dan rekonstruksi struktur ilmu itu sendiri, yang meliputi paradigma (ontologi), teori dan metode (epistemologi), dan aplikasi (aksiologi).
Dengan pendekatan subjektif dimaksudkan pengayaan jiwa ilmuan yang
melaluinya dilakukan produksi ilmu pengetahuan dengan suatu pandangan
dunia yang melihat ilmu dan agama tidak saling menolak, tetapi saling
melengkapi satu sama lain.
Naskah selengkapanya bisa download di bawah ini: