Puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menuntut kesabaran, pengendalian diri, dan meningkatkan kualitas spiritual.
Ingat, perintah dan petunjuk Allah di atas bertujuan untuk melahirkan rasa syukur pada siapa saja yang yang menjalankannya.
Bersyukur sendiri dapat membawa kebahagiaan dan kegembiraan. Bersyukur merupakan sikap dan tindakan mengakui, menghargai, dan menyadari nikmat-nikmat yang telah diberikan oleh Allah atau kehidupan.
Saat seseorang bersyukur, ia fokus pada hal-hal baik dalam hidupnya, yang pada gilirannya dapat menciptakan perasaan bahagia dan gembira.
Bersyukur membantu mengubah fokus dari hal-hal negatif atau masalah-masalah ke hal-hal positif yang telah diterima. Ini membantu seseorang melihat sisi terang dari kehidupan.
Dengan bersyukur, seseorang lebih memahami dan menghargai nikmat-nikmat yang dimilikinya, seperti kesehatan, keluarga, pekerjaan, atau kesempatan hidup.
Orang yang bersyukur cenderung lebih puas dengan apa yang mereka miliki, yang pada gilirannya menciptakan perasaan kebahagiaan dan kepuasan.
Fokus pada hal-hal positif dan bersyukur dapat membantu mengurangi tingkat stres. Melihat sisi baik dalam setiap situasi dapat menciptakan ketenangan batin.
Bersyukur juga dapat meningkatkan hubungan sosial. Orang yang bersyukur cenderung lebih positif dan bersedia berbagi kebahagiaan dengan orang lain.
Saat individu atau kelompok bersyukur, mereka dapat menciptakan lingkungan yang positif di sekitar mereka. Hal ini dapat memengaruhi orang lain di sekitarnya untuk merasakan kegembiraan dan kebahagiaan.