Kebahagiaan sejati seringkali berasal dari sikap batin yang mendalam dan hubungan yang baik dengan Allah.
Bersyukur kepada-Nya tidak hanya membawa kebahagiaan dunia, tetapi juga kebahagiaan akhirat.
Jamaah yang dirahmati Allah
Rasulullah Muhammad saw memberikan pedoman praktis dalam menjalani ibadah puasa ini melalui hadisnya yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:
إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتِ الْأَبْوَابُ وَفُتِّحَتِ السَّمَاءُ وَأُغْلِقَتِ السَّمَاءُ وَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتِ الْجَنَّةُ وَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِي مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
“Apabila telah masuk malam pertama dari bulan Ramadhan, maka setan-setan dibelenggu, jin-jin dimasukkan dalam penjara, pintu-pintu neraka ditutup, dan tidak ada pintu neraka yang dibuka. Pintu-pintu surga dibuka, dan tidak ada pintu surga yang ditutup. Kemudian ada suara yang berseru, ‘Wahai yang mencari kebaikan, marilah maju! Wahai yang mencari kejelekan, tinggalkanlah!’ dan Allah membebaskan beberapa orang hamba-Nya dari neraka, dan itu terjadi pada setiap malam.”
Inilah momentum yang sangat berharga, di mana kita memiliki kesempatan untuk mendapatkan ampunan dan keberkahan Allah SWT.
Selain menjalankan puasa, kita dianjurkan untuk meningkatkan kualitas ibadah lainnya, seperti salat malam, bersedekah, membaca Alquran, dan berdoa.
Mari kita sambut bulan Ramadan dengan hati yang bersih, niat yang tulus, dan tekad untuk meningkatkan kualitas hidup kita.
Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk menjalani ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan kegembiraan.
أقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم