Berserah Diri Hanya Kepada Allah
foto:pinterest
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Sikap berserah diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala setelah melakukan usaha secara maksimal untuk mencapai suatu keinginan atau cita-cita.

Setelah itu, kita menerima dengan ikhlas dan berserah diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas hasil yang akan kita dapatkan ini yang disebut bertawakal.

Orang yang bertawakal, maka ia termasuk orang yang berakhlak mulia.

Menurut Imam al-Ghazali: “Tawakal adalah menyandarkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepada-Nya dalam kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang tenang dan hati yang tenteram.”

Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman di dalam Al-Qur’an:

“Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka- sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap- tiap sesuatu.” (QS. At-Talaq 3)

Ini semua menunjukkan kepada kita bahwa kesempurnaan iman dan tauhid seorang hamba ditentukan oleh sejauh mana ketergantungan hatinya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Dengan berserah diri pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, kita akan memiliki Hati dan kemandirian yang kuat dalam mengambil keputusan.

Dan kita yakin bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang menguasai Hidup dan Mati kita.

Insya Allah kita selalu sehat walafiyat di sepuluh hari akhir menunaikan ibadah puasa Ramadan. Dan diberi hidayah Allah Lailatur Qadar. Aamiin. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini