UM Surabaya

5. Melakukan pengendalian diri

Puasa Ramadan adalah pengendalian diri dari hal-hal yang pokok seperti makan dan minum dan nafsu syahwat.

Kemampuan kita dalam mengendalikan diri dari hal-hal yang pokok itu semestinya membuat kita mampu mengendalikan diri dari kebutuhan kedua dan ketiga, bahkan dari hal-hal yang kurang pokok dan tidak perlu sama sekali.

Namun sayangnya, banyak orang telah dilatih untuk menahan makan dan minum yang sebenarnya pokok, tapi tidak dapat menahan diri dari hal-hal yang tidak perlu.

Sekalipun kita sangat menginginkan sesuatu, karena itu perbuatan batil ya harus kita kendalikan diri.

Kemampuan kita mengendalikan diri dari hal-hal yang tidak benar menurut Allah dan Rasul-Nya merupakan sesuatu yang amat mendesak.

Bila tidak, kehidupan ini akan berlangsung seperti tanpa aturan, tak ada lagi halal dan haram, tak ada lagi hak dan batil, bahkan tak ada lagi pantas dan tidak pantas atau sopan dan tidak.

Yang jelas, selama manusia menginginkan sesuatu, hal itu akan dilakukannya meskipun tidak benar, tidak sepantasnya dan sebagainya.

Bila ini yang terjadi, apa bedanya kehidupan manusia dengan kehidupan binatang, bahkan masih lebih baik kehidupan binatang, karena mereka tidak diberi potensi akal.

Allah berfirman yang artinya: “Dan sungguh Kami sediakan untuk isi neraka jahannam penghuninya kebanyakan dari jin dan manusia, yaitu mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS 7:179).

Dengan demikian, harus kita sadari, Ramadan adalah bulan pendidikan dan latihan. Keberhasilan ibadah Ramadan justru tidak hanya terletak pada amaliah Ramadan yang kita kerjakan dengan baik, tapi yang juga sangat penting adalah bagaimana menunjukkan adanya peningkatan takwa yang dimulai dari bulan Syawal ini hingga Ramadan tahun yang akan datang. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini