Efek Jera
Apa yang dilontarkan Gilbert jelas menyakiti hati kaum muslimin. Karena menyangkut prinsip beragama dengan mengaitkan ibadah salat yang begitu ribet karena hanya membayar zakat 2,5 persen.
Meskipun Gilbert sudah meminta maaf setelah mendatangi Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang juga sekaligus mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Senin (15/4/2024). Namun ucapan ini perlu mendapatkan perhatian agar tidak terulang lagi di masa mendatang.
Oleh karena itu, Gilbert perlu diproses hukum agar ada efek jera. Betapa tidak, ucapannya telah menimbulkan kegaduhan, dan sedikit banyak mengganggu hubungan antara umat beragama yang selama ini terlihat harmonis.
Umat Islam sendiri diajarkan untuk menjaga lisan agar tidak mencela atau mengolok-olok orang lain.
Hal ini untuk mencegah permusuhan dan kegaduhan serta melahirkan aksi balas yang ujungnya kontra-produktif di tengah kerukunan antar manusia. Hal ini sebagaimana paparan Al-Qur’an sebagaimana firman-Nya :
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّنْ نِّسَآءٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۚ وَلَا تَلْمِزُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَا بَزُوْا بِا لْاَ لْقَا بِ ۗ بِئْسَ الِا سْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِ يْمَا نِ ۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الظّٰلِمُو
“Wahai orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hujurat : 11)
Apalagi yang dilakukan Gilbert jelas melecehkan ajaran Islam dengan menyinggung ajaran Islam yang sangat fundamental yakni salat dan zakat.
Bagi umat Islam shalat dan zakat merupakan tiang penyanggah bagi ajaran Islam, dimana keduanya sangat agung dan memuliakan seorang hamba.
Melecehkan keduanya sama saja menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Dalam keyakinan umat Islam, menyakiti Allah dan rasul-Nya berakibat fatal, yakni akan mendatangkan azab yang menghinakan di dunia dan akhirat.
Hal ini sebagaimana paparan Al-Qur’an sebagaimana firman-Nya:
اِنَّ الَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ لَعَنَهُمُ اللّٰهُ فِى الدُّنْيَا وَا لْاٰ خِرَةِ وَاَ عَدَّ لَهُمْ عَذَا بًا مُّهِيْنًا
“Sesungguhnya (terhadap) orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknatnya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan azab yang menghinakan bagi mereka.” (QS. Al-Ahzab: 57). (*)
Surabaya, 18 April 2024
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News