Ketika Gilbert Menghina Ibadah Umat Islam

*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari

Gilbert Emanuel Lumoindong belakangan ini menjadi sorotan publik pasca menista ajaran Islam.

Dia menyatakan bahwa umat Islam harus beribadah dengan susah payah, seperti shalat lima kali sehari, dan dengan meleku-lekukkan anggota tubuhnya.

Hal ini karena umat Islam hanya membayar zakat 2,5 persen. Sementara orang Nasrani tidak perlu susah-susah beribadah.

Cukup sepekan sekali dan tak perlu jungkir balik. Karena mereka mengeluarkan harta 10 persen dan diberikan ke gereja.

Tentu saja pernyataan menimbulkan kegaduhan, meskipun pada akhirnya dia meminta maaf.

Menista Islam

Seorang pendeta bernama Gilbert telah keceplosan melakukan penistaan terhadap ajaran Islam.

Dia mengatakan ibadah salat umat Islam harus dilakukan lima kali sehari, sementara orang Kristen cukup ke Gereja sepekan sekali.

Kemudian dia mengaitkan hal itu dengan umat Islam hanya membayar zakat 2,5 persen sehingga harus bersusah payah dalam beribadah. Sementara Kristen membayar 10 persen sehingga ibadahnya lebih santai.

Berikut sebagian isi ceramah Gilbert, di mana dia membandingkan zakat umat Islam yang 2,5 persen, sementara Kristen 10 persen.

Dia mengatakan, “Islam diajari bersih sebelum sembahyang, cuci semuanya. Saya bilang, lu 2,5 (persen) gua 10 persen, bukan berarti gua jorok, disucikan oleh darah Yesus.”

Dia pun memperjelas dengan pernyataan : “Zakat 10 persen itu membuat umatnya tidak perlu repot bergerak dalam ibadah. Sementara umat Islam harus shalat karena hanya zakat 2,5 persen.”

Kemudian dia juga sempat memperagakan gerakan mirip salat. Dan kemudian berkomentar : “Yang paling berat terakhirnya mesti lipat kaki, enggak semua orang bisa.”