Kesabaran Menunggu Berbuka Puasa pun Pelajaran Berharga
Ketua PP Muhammadiayah Dadang Kahmad .

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad, menegaskan bahwa ajaran Allah dalam ibadah memiliki dampak yang mencakup tidak hanya pada individu, tetapi juga pada lingkungan sosial dan alam. Menurutnya, keberhasilan suatu ibadah tercermin dari pengaruh positifnya terhadap lingkungan sekitarnya.

Salah satu contoh ibadah yang sangat dianut umat Islam adalah ibadah di bulan Ramadan. Pada bulan ini umat Islam berbondong-bondong melakukan amal saleh, dari berpuasa, mengaji Al Quran, hingga bersedekah. Rutinitas ini seharusnya dipertahankan agar memiliki dampak positif pada lingkungan sosial.

“Kita dididik oleh Allah dengan macam ibadah yang implikasinya harus kepada lingkungan sosial. Kita didik dalam suasana Ramadan, saya kira tidak ada bulan yang begitu antusias melaksanakan ibadah selain di bulan Ramadan,” ucap Dadang dalam acara Silaturahim Ba’da Idul Fitri 1445 Hijriyah Sivitas Universitas Muhammadiyah Bandung pada Rabu (24/04/2024).

Lebih lanjut, Dadang Kahmad menyoroti pentingnya kesabaran yang diajarkan selama Ramadan. Menurutnya, kesabaran untuk menunggu waktu berbuka puasa meskipun dalam keadaan lapar dan haus adalah pelajaran yang sangat berharga. Kesabaran ini, katanya, adalah kunci keberhasilan dalam kehidupan.

“Seseorang yang mampu bersabar akan meraih kesuksesan,” tegasnya.

Dengan demikian, Ramadan bukan hanya sebagai waktu ibadah semata, tetapi juga sebagai ajang pembelajaran nilai-nilai kehidupan yang fundamental seperti kesabaran dan keberhasilan.

Nabi Yusuf adalah contoh nyata dari keberhasilan yang dicapai melalui kesabaran. Meskipun mengalami berbagai cobaan sejak kecil, seperti diusir dari keluarganya, dilemparkan ke dalam sumur, dan menjadi budak di Mesir, kesabaran dan keteguhan hatinya membawanya pada puncak kejayaan sebagai pejabat tinggi di Mesir.

Dadang Kahmad kemudian menekankan bahwa jika Universitas Muhammadiyah Bandung ingin mencapai kemajuan seperti perguruan tinggi Muhammadiyah lainnya, kesabaran adalah kunci utamanya. Proses tumbuh dan berkembang membutuhkan waktu dan dedikasi yang tak tergoyahkan. Dengan kesabaran yang sama seperti yang ditunjukkan oleh Nabi Yusuf, universitas tersebut akan mampu meraih prestasi yang gemilang di masa depan. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini