Tiga Model untuk Salat Rawatib Zuhur
Dalam melakukan salat sunah rawatib zuhur ada tiga model yang bisa dilakukan.
Pertama: Empat rakaat sebelum zuhur dan dua rakaat sesudah zuhur sebagaimana telah dikemukakan dalam hadis ‘Aisyah di atas.
Kedua: Empat rakaat sebelum zuhur dan empat rakaat sesudah zuhur. Hal ini sebagaimana terdapat dalam hadis Ummu Habibah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرُمَ عَلَى النَّارِ
“Barangsiapa merutinkan salat sunnah empat raka’at sebelum Zhuhur dan empat raka’at sesudah Zhuhur, maka akan diharamkan baginya neraka.”[12]
Ketiga: Dua rakaat sebelum zuhur dan dua rakaat sesudah zuhur. Dari Ibnu ‘Umar, beliau mengatakan:
فِظْتُ مِنَ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – عَشْرَ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِى بَيْتِهِ ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِى بَيْتِهِ ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الصُّبْحِ
“Aku menghafal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sepuluh rakaat (sunnah rawatib), yaitu dua rakaat sebelum zuhur, dua rakaat sesudah zuhur, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah isya, dan dua rakaat sebelum subuh.”[13]
Ringkasan Jumlah Rakaat Salat Rawatib
Shalat rawatib ada yang muakkad (ditekankan untuk dikerjakan) dan ghoiru muakkad (tidak begitu ditekankan untuk dikerjakan). Mengenai jumlah raka’at shalat sunnah rawatib tersebut, kami lampirkan pada tabel berikut.[14]
Sumber: Shahih Fiqh Sunnah, Abu Malik, 1/381 (Hasil kesimpulan dari berbagai macam hadits yang membicarakan mengenai salat sunah rawatib).
Lebih Bagus Menjalankan Salat Sunah di Rumah
Di antara petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah menjalankan setiap salat sunah di rumah, kecuali jika memang ada hajat atau faktor lain yang mendorong untuk melakukannya di masjid.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فَإِنَّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ صَلاَةُ الْمَرْءِ فِى بَيْتِهِ إِلاَّ الْمَكْتُوبَةَ
“Sesungguhnya seutama-utama salat adalah shalat seseorang di rumahnya selain shalat wajib.”[15]