UM Surabaya

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah 

Ada tanggung jawab besar yang akan dipikul oleh para pejabat terpilih. Suara rakyat yang telah mengantarkan mereka ke kursi elite kekuasaan tidak boleh dikhianati.

Saat masa kampanye, mereka menawarkan janji-janji untuk meraih simpati. Ketika jabatan sudah dalam genggaman, janji-janji itu harus direalisasikan sebagai bukti setia kepada rakyat yang telah menyumbangkan suara.

Janji juga harus dipertanggungjawabkan kelak di mahkamah Ilahi. Allah SWT berfirman:

…..وَاَوْفُوْا بِالْعَهْدِۖ اِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْـُٔوْلًا

“…..Dan penuhilah janji, karena janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya.” (QS al-Isra’ [17]: 34). 

Jabatan bukan hanya sekadar untuk menaikkan reputasi pasca memenangkan kontestasi. Tetapi ada tanggung jawab moral yang harus ditunaikan kepada rakyat yang telah memberikan mandat.

Oleh sebab itu, sebelum memutuskan untuk mencalonkan diri dalam suatu jabatan, hendaknya seseorang mengukur kemampuan dirinya terlebih dahulu. Apakah dia sanggup atau tidak untuk menjalankan tugas bila kelak terpilih.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Jabatan merupakan amanah berat yang harus dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah SWT.

Oleh sebab itu, Rasulullah saw sangat selektif dalam menunjuk seseorang untuk menduduki jabatan tertentu. Beliau memberikan mandat jabatan sesuai dengan latar belakang kecakapan para sahabat pada masa itu.

Abu Dzar menceritakan bahwa suatu ketika dia berkata kepada Rasulullah SAW:

يَا رسول الله، ألا تَسْتَعْمِلُني؟ فَضَرَبَ بِيَدِهِ عَلَى مَنْكِبي، ثُمَّ قَالَ: يَا أَبَا ذَرٍّ، إنَّكَ ضَعِيفٌ، وإنّها أمانةٌ، وَإنَّهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ خِزْيٌ وَنَدَامَةٌ، إلا مَنْ أخَذَهَا بِحَقِّهَا، وَأدَّى الَّذِي عَلَيْهِ فِيهَا (رواه مسلم).

 “Wahai Rasulullah, tidakkah anda menjadikanku sebagai pegawai (pejabat)?” Abu Dzar berkata: “Kemudian beliau menepuk bahuku dengan tangan beliau seraya bersabda: “Wahai Abu Dzar, kamu ini lemah (untuk memegang jabatan) padahal jabatan merupakan amanah. Pada hari kiamat ia adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi siapa yang mengambilnya dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar.” (HR Muslim).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini