UM Surabaya

As-Sa’di menyatakan bahwa ketakwaan seorang hamba merupakan tanda keberuntungan dan kebahagiaan. Orang yang bertakwa mendapatkan 4 perkara.

Pertama, Furqan. Dengan ilmu dan hidayah yang dimilikinya, maka sangan pelaku dapat membedakan antara petunjuk dan kesesatan, kebenaran dan kebatilan, halal dan haram, orang yang bahagia dan sengsara.

Kedua, peleburan keburukan. Ketiga, dan ampunan dosa-dosa. Keempat, pahala dan ganjaran yang besar bagi yang bertaqwa kepada Allah dan mementingkan ridha-Nya di atas hawa nafsunya. (Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di, Tafsir Al-Qur’an Jilid 3, Jakarta : Darul Haq, 2022, 184-185)

Dengan empat perkara ini manusia akan terjaga dan berada di atas rel kebenaran. Kemampuan membedakan (furqan) yang datang dari Allah akan menjadi pendorong dan pagar.

Menjadi pendorong terciptanya perbuatan mulia, dan menjadi pagar dari pintu-pintu kemaksiatan. Dengan Furqan itu, manusia terjaga dari perbuatan haram dan nista, sehingga terus berbuat mulia.

Al-Qur’an memaparkan bahwa perbuatan yang mulia itu terangkat ke langit dan akan tersimpan di tempat yang mulia di sisi Yang Maha suci. Sementara pelaku kejahatan itu akan hancur. Hal ini diabadikan Al-Qur’an sebagaimana firman-Nya :

مَنْ كَا نَ يُرِيْدُ الْعِزَّةَ فَلِلّٰهِ الْعِزَّةُ جَمِيْعًا ۗ اِلَيْهِ يَصْعَدُ الْـكَلِمُ الطَّيِّبُ وَا لْعَمَلُ الصَّا لِحُ يَرْفَعُهٗ ۗ وَ الَّذِيْنَ يَمْكُرُوْنَ السَّيِّاٰتِ لَهُمْ عَذَا بٌ شَدِيْدٌ ۗ وَمَكْرُ اُولٰٓئِكَ هُوَ يَبُوْرُ

“Barang siapa menghendaki kemuliaan, maka (ketahuilah) kemuliaan itu semuanya milik Allah. Kepada-Nyalah akan naik perkataan-perkataan yang baik, dan amal kebajikan Dia akan mengangkatnya. Adapun orang-orang yang merencanakan kejahatan mereka akan mendapat azab yang sangat keras, dan rencana jahat mereka akan hancur.” (QS. Fatir : 10)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini