Awas! Ada Benalu dan Bunglon di Muhammadiyah

*)Oleh: Muhammad Roissudin, M Pd
(Majelis Tabligh PWM Jawa Timur)

Maraknya gerakan Islam eksklusif, konservatif maupun ultra-konservatif seperti kelompok Salafi dengan berbagai variannya menuai respons serius dari sejumlah tokoh, baik dari Nahdlatul Ulama (NU) maupun Muhammadiyah.

Secara lateral, istilah Salafi didirikan oleh Ibnu Taimiyah pada abad ke-8 Hijriyah, dan Muhammad bin Abdul Wahhab untuk menghidupkan kembali istilah ini di wilayah Najd pada abad ke-12 H, yang menjadikan Salafi sebagai sebuah gerakan reformasi.

Pada praktiknya, mereka mengadopsi seluruh konsep pemikiran para pendahulu  secara tekstual, tanpa mempertimbangkan konteks budaya dan  berbagai aspek yang membersamai, sehingga berbuah mudlorot, sekurang-kurangnya bagi kelompok Islam pendahulu (baca: Ormas Islam).

Diam-diam, mereka merasuki lini dakwah berbagai kelompok (organisasi Islam) yang telah lebih dulu lahir dan memiliki fondasi dakwah yang mapan serta  mampu mencerahkan umat dalam berbagai lini kehidupan umat beragama.

Tak jarang langkah parsial itu menuai badai kontroversi dan panen hujatan, karena dampak kerugiannya bagi sejumlah organisasi pendahulu.

Ketua PBNU Savic Ali misalnya, dalam sebuah Forum Diskusi Buku dan Workshop bertema : Literasi Digital Moderasi Beragama pada  (22/3/24) lalu, mengurai secara detail tentang bahaya gerakan Islam eksklusif yang memiliki misi berbeda dari mayoritas umat Islam Indonesia.

Salah seorang  yang getol menyoal gerakan Islam eksklusif dari kalangan NU ini menyebut, embrio gerakan Salafi sesungguhnya telah terendus sejak  periode awal tahun 2000 melalui berbagai media baik plamflet maupun media digital. Ada pula  web portal, media sosial. Namun saat itu belum banyak yang menyadari dan konsen tentang gerakan mereka.

“Saya pribadi menyaksikan di awal tahun 2000an itu banyak sekali website-website atau blog-blog terutama, itu yang isinya memang perspektif keagamaan yang eksklusif dan konservatif,” paparnya seperti dirilis oleh Ibtime.Id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini