UM Surabaya

Jamaah Jumat Rakhimakumullah

Sebagai umat muslim, kita harus berperan aktif dalam menyuarakan perdamaian yang bisa dicapai sesegera mungkin.

Sekalipun dapat dibenarkan bila ketika berbicara persaudaraan manusia, terdapat perbedaan yang meliputi berbagai macam atribut suku budaya dan rasa yang berbeda-beda.

Dan perbedaan-perbedaan tersebut hendaknya bisa dipahami secara universal sebagai keniscayaan dari-Nya, agar setiap manusia dapat berdiri di atas kesetaraan dan bisa menjalin hubungan satu sama lainnya.

Allah SWT berfirman:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.” (QS. Al-Hujurat: 13).

Bila merujuk ayat ini, maka sangat jelas bagaimana posisi persaudaraan manusia dalam Islam diletakkan. Islam meletakkan posisi kemanusiaan itu dalam kedudukan yang setara.

Dalam Islam tidak ada ras atau golongan tertentu yang lebih tinggi di mata manusia, sebab hanya di mata Allah sajalah, keunggulan itu dimiliki oleh mereka yang bertakwa.

Perbedaan tidak boleh dijadikan sebagai alat untuk memecah persatuan. Lebih lanjut, dalam Tafsir Kemenag dijelaskan bahwa tujuan diciptakannya manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa itu agar melalui perkenalannya tersebut, manusia dapat terdorongan untuk saling tolong menolong.

Allah SWT berfirman:

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ . . .

“… Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya.” (QS. Al-Maidah: 2)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini