Kaum muslimin yang dimuliakan Allah SWT
Kita semua tahu bahwa kita semuanya akan melewati shirat. Kita semuanya tahu bahwa kita shirat itu lebih tajam daripada pedang dan lebih halus dibandingkan rambut. Dan di situ juga ada kalalib (besi yang ujungnya bengkok yang fungsinya untuk mengangkat daging dari besi). Dan kalalib itu akan memancing manusia supaya masuk ke dalam neraka Jahannam.
Yang jadi pertanyaan hari ini,” Apakah kita pernah menangis atau minimal merasa ketakutan ketika mendengar ayat-ayat Quran yang semacam ini?”
Dan luar biasanya jamaah sekalian, bahkan sekelas sahabat nabi yang telah dijamin surga oleh Allah SWT, yang mana mereka telah mengumpulkan kebaikan-kebaikan yang sangat banyak sepanjang hidupnya, yakni di antaranya dengan melihat wajah Nabi saw, itu sudah cukup mereka dianggap sebagai orang yang mulia.
Akan tetapi ketika mereka mendengar ayat-ayat yang semacam ini selalu ada kekhawatiran di dalam diri mereka. Sampai-sampai beliau berkata,” Fa la adri annani minha am la”.
Aku tidak tau apakah aku nanti bisa selamat melewati shirat tersebut ataukah tidak?”. Subhanallah, ini yang beliau pikirkan. Ini yang membuat beliau menangis, dan ini yang selalu membuat beban dalam hidup beliau. Setiap ancaman-ancaman yang datang dari Allah SWT itu menjadi sebuah renungan di dalam kehidupannya.
Demikian juga riwayat yang datang dari Utsman bin Affan RA: Pada waktu Utsman bin Affan sedang duduk di sebuah tempat, yang kemudian Umar bin Khattab ra melewati beliau dan kemudian mengucapkan salam. Rupanya Utsman bin Affan ini ndak sadar kalau ada Umar yang melewatinya dan mengucapkan salam kepadanya (melamun).
Maka Umar ra mengadu kepada Abu bakar,” Wahai Abu bakar mengapa Utsman cuek kepada saya dan bahkan mengabaikan ucapan salam dari saya? “. Maka mendengar aduan Umar, Abu Bakar pun penasaran dan segera mendatangi Utsman.
Nah, ketika sudah bertemu dengan Utsman, Abu bakar kemudian bertanya : “Wahai Utsman, ini tadi ada saudara kita Umar yang datang kepadaku. Dia menceritakan kepadaku bahwa dia tadi melewatimu dan dia bahkan memberikan salam kepadamu akan tetapi engkau tidak menjawab salamnya”. Apa yang membuatmu tidak mau menjawab salamnya Ummar bin Khatab ? “