UM Surabaya

Ketaatan

Pelajaran pertama dari ibadah kurban adalah tentang ketaatan kepada Allah Swt. Ibadah kurban adalah perintah Allah yang harus ditaati oleh mereka yang mampu. Allah telah menyampaikan perintah itu dalam firman-Nya.

“Sesungguhnya Kami telah memberimu nikmat yang banyak. Maka salatlah untuk Tuhanmu dan sembelihlah kurban. Sesungguhnya yang membencimu adalah yang terputus (dari rahmat Allah).” (QS Al-Kautsar 1-3)

Begitu juga Rasulullah Saw telah menyampaikan perintah itu dalam bentuk peringatan, “Barangsiapa medapatkan kelapangan dalam rizki tapi tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat salat kita.” (HR Ibn Majah dan Ahmad)

Terkait ketaatan, sebuah teladan baik telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail, ketika Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT melalui mimpinya untuk menyembelih Ismail.

Bertahun-tahun Ibrahim mendambakan kehadiran seorang anak. Dari istri pertamanya, Sarah, ia belum juga dikaruniai keturunan.

Baru dari istri keduanya, Hajar, ia mendapat keturunan pertama dengan lahirnya Ismail. Karena itu, bagi Ibrahim, Ismail adalah mutiara yang sangat berharga.

Sungguh pun demikian, ketika Ismail mulai beranjak dewasa, tiba-tiba datang perintah untuk menyembelih putranya tersebut. Sebagai orangtua, tentu perintah ini tidak mudah bagi Ibrahim.

Siapa orangtua yang tega mengorbankan anaknya?

Namun, karena ini perintah Allah, ia pun menaatinya. Ibrahim kemudian memberitahu Ismail dan meminta pendapatnya mengenai mimpi tersebut.

Di luar dugaan, Ismail dengan tenang dan tegar menjawab: “Wahai ayahku, laksanakan apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu. Insyaallah engkau akan dapati aku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Saffat: 102)

Keduanya lalu berangkat menuju tempat penyembelihan (di Mina sekarang) untuk melaksanakan perintah tersebut.

Sampai pada detik-detik menjelang penyembelihan, ketika Ismail sudah rebah di tempat penyembelihan dan Ibrahim menghunuskan pedangnya, datanglah perintah Allah melalui malaikat Jibril untuk mengganti Ismail dengan seekor kibas besar. (QS Al-Saffat: 103-107)

Keduanya dianggap telah melaksanakan perintah. Keduanya dianggap telah lulus ujian karena perintah penyembelihan Ismail sesungguhnya hanyalah ujian belaka, untuk mengetes ketaatan seorang Ibrahim dan putranya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini