B. Sangsi Pembunuhan Dan Pertobatan
1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
مِنْ اَجْلِ ذٰلِكَ ۛ كَتَبْنَا عَلٰى بَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ اَنَّهٗ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِۢغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَا دٍ فِى الْاَ رْضِ فَكَاَ نَّمَا قَتَلَ النَّا سَ جَمِيْعًا ۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَ نَّمَاۤ اَحْيَا النَّا سَ جَمِيْعًا ۗ وَلَـقَدْ جَآءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِا لْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ فِى الْاَ رْضِ لَمُسْرِفُوْنَ
“Oleh karena itu, Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barang siapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.” (QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 32)
2. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اِنَّمَا جَزٰٓ ؤُا الَّذِيْنَ يُحَا رِبُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَيَسْعَوْنَ فِى الْاَ رْضِ فَسَا دًا اَنْ يُّقَتَّلُوْۤا اَوْ يُصَلَّبُوْۤا اَوْ تُقَطَّعَ اَيْدِيْهِمْ وَاَ رْجُلُهُمْ مِّنْ خِلَا فٍ اَوْ يُنْفَوْا مِنَ الْاَ رْضِ ۗ ذٰلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِى الدُّنْيَا وَ لَهُمْ فِى الْاٰ خِرَةِ عَذَا بٌ عَظِيْمٌ ۙ
“Hukuman bagi orang-orang yang memerangi Allah dan rasul-Nya dan membuat kerusakan di bumi, hanyalah dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka secara silang, atau diasingkan dari tempat kediamannya. Yang demikian itu kehinaan bagi mereka di dunia, dan di akhirat mereka mendapat azab yang besar.” (QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 33)
3. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اِلَّا الَّذِيْنَ تَا بُوْا مِنْ قَبْلِ اَنْ تَقْدِرُوْا عَلَيْهِمْ ۚ فَا عْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
“Kecuali orang-orang yang bertobat sebelum kamu dapat menguasai mereka; maka ketahuilah, bahwa Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 34)
4. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَا بْتَغُوْۤا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّـكُمْ تُفْلِحُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung.” (QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 35)
C. Poros Tauhid
1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلَـقَدْ اٰتَيْنَاۤ اِبْرٰهِيْمَ رُشْدَهٗ مِنْ قَبْلُ وَ كُنَّا بِهٖ عٰلِمِيْنَ ۚ
“Dan sungguh, sebelum dia (Musa dan Harun) telah Kami berikan kepada Ibrahim petunjuk dan Kami telah mengetahui dia.” (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 51)
2. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اِذْ قَا لَ لِاَ بِيْهِ وَقَوْمِهٖ مَا هٰذِهِ التَّمَا ثِيْلُ الَّتِيْۤ اَنْتُمْ لَهَا عٰكِفُوْنَ
“(Ingatlah), ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya dan kaumnya, Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya?” (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 52)
3. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
قَا لُوْا وَجَدْنَاۤ اٰبَآءَنَا لَهَا عٰبِدِيْنَ
“Mereka menjawab, Kami mendapati nenek moyang kami menyembahnya.”
(QS. Al-Anbiya ,21: Ayat 53)
4. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
قَا لَ لَـقَدْ كُنْتُمْ اَنْتُمْ وَاٰ بَآ ؤُكُمْ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ
“Dia (Ibrahim) berkata, Sesungguhnya kamu dan nenek moyang kamu berada dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 54)
5. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
قَا لُوْۤا اَجِئْتَـنَا بِا لْحَـقِّ اَمْ اَنْتَ مِنَ اللّٰعِبِيْنَ
“Mereka berkata, Apakah engkau datang kepada kami membawa kebenaran atau engkau main-main?” (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 55)