18 Alat Teknologi Tepat Guna dan 41 Produk Inovatif di Penutupan Expo KKN UM Surabaya
Sukadiono melihat karya-karya dari mahasiswa UM Surabaya. foto: humas um surabaya
UM Surabaya

Sebanyak 18 alat Teknologi Tepat Guna (TTG) dan 41 produk inovasi karya mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) dipamerkan dalam penutupan Expo KKN 2024, Kamis (29/8/2024).

Produk-produk ini sebelumnya telah diaplikasikan di berbagai wilayah seperti Surabaya, Gresik, Mojokerto, dan Tuban.

Tahun ini, inovasi mahasiswa KKN sangat beragam. Tidak hanya terbatas pada produk makanan atau kecantikan, tetapi juga mencakup berbagai solusi yang mendukung konsep eco-living.

Mengusung tema “Action for Greener Future,” kegiatan KKN ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penerapan konsep ramah lingkungan.

Dalam sambutan penutupannya, Rektor UM Surabaya, Sukadiono, mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada para mitra yang telah bekerja sama dengan UM Surabaya.

“Kami atas nama UM Surabaya berterima kasih atas fasilitas yang diberikan kepada anak-anak kami selama 1 bulan penuh,” ujar Sukadiono.

Menurut dia, tanpa bantuan dari mitra, UM Surabaya tidak akan bisa melaksanakan KKN dengan lancar.

“Dengan segala kelapangan dan keikhlasan, mahasiswa dapat belajar dan mengimplementasikan ilmu mereka kepada masyarakat,” terang pria yang juga menjabat ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim itu.

Sukadiono juga menekankan bahwa KKN adalah program yang luar biasa karena memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar berinteraksi dan berkomunikasi dengan masyarakat serta membangun jejaring.

“Masyarakat Semampir mungkin berbeda dengan Mulyorejo; mahasiswa harus belajar menghadapi berbagai karakter,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Sukadiono juga berpesan bahwa jika seseorang ingin dihargai, maka ia harus belajar menghargai orang lain terlebih dahulu.

“Belajarlah komunikasi, interaksi, dan negosiasi dengan setiap orang. Pertama, integritas dan komunikasi; jika ingin menjadi pemimpin hebat,” imbuhnya.

Sukadiono menekankan pentingnya keberlanjutan manfaat KKN bagi masyarakat. “Setelah KKN berakhir, jangan langsung berhenti. Harus ada kesinambungan,” pesannya.

“Mudah-mudahan puluhan karya dari mahasiswa KKN ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat desa. Kalau bisa, LPPM melakukan evaluasi, dan mahasiswa juga sebaiknya kembali berkunjung atau bersilaturahmi ke desa-desa tersebut,” tandasnya. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini