Menjadi Muslim Produktif, Menggabungkan Iman dan Amal
UM Surabaya

*)Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang

“It is productive if the activities we do focus on Allah
“(Produktif itu kalau kegiatan yang kita lakukan berfokus pada Allah)”

Sebagai seorang muslim, kita dituntut untuk tidak hanya beribadah, namun juga produktif dalam kehidupan sehari-hari.

Produktivitas dalam Islam bukan sekadar mengejar kesibukan duniawi, melainkan upaya untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam rangka ibadah dan meraih rida Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam firman-Nya,
وَالْعَصْرِ(1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ(2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(3
Artinya:
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya tetap di atas kesabaran.” (QS. Al-’Ashr : 1-3).

Ayat ini menegaskan bahwa hanya orang-orang yang beriman dan beramal saleh yang akan meraih keberuntungan.

Produktivitas adalah bagian penting dari kehidupan seorang muslim. Imam Al-Ghazali, dalam kitab Ihya Ulumuddin menekankan pentingnya menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat. Beliau mengajarkan bahwa seorang muslim harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun tidak boleh melupakan kewajiban agamanya.

Menjadi muslim yang produktif adalah sebuah keniscayaan. Dengan menggabungkan iman dan amal, kita dapat meraih kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat.

Semoga bermanfaat.

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini