Kurikulum Anak Shaleh
UM Surabaya

*)Oleh: Warnoto
Anggota Majelis Tabligh PCM Kerek Tuban

Kaum muslimin yang dirahmati Allah!

Anak adalah amanah Allah SWT yang diembankan kepada setiap orangtua. Bila kita cermati anak memiliki ragam karakter. Jika kita telisik, ada tiga karakteristik anak di hadapan orang tua, yakni:

  1. Anak sebagai perhiasan orang tua

لْمَالُ وَالْبَنُوْنَ زِيْنَةُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۚ وَالْبٰقِيٰتُ الصّٰلِحٰتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَّخَيْرٌ اَمَلًا ۝٤٦

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, sedangkan amal kebajikan yang abadi (pahalanya) adalah lebih baik balasannya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.

  1. Anak sebagai musuh orang tua

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّ مِنْ أَزْوَٰجِكُمْ وَأَوْلَٰدِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَٱحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِن تَعْفُوا۟ وَتَصْفَحُوا۟ وَتَغْفِرُوا۟

فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ.

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

  1. Aak sebagai ujian atau fitnah,

إِنَّمَآ أَمْوَٰلُكُمْ وَأَوْلَٰدُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ وَٱللَّهُ عِندَهُۥٓ أَجْرٌ عَظِيمٌ“..

“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu): di sisi Allah-lah pahala yang besar.

Dari tiga karakteristik tersebut tergantung bagaimana orangtua mengelolanya, yang jika kita kurang hati-hati, akan menjadikan repot orang tua bahkan aib keluarga. Rasa cinta yang berlebihan kepada anak juga tak baik, karena dapat melalaikan kita dari cinta dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah!

Karena itulah mari kita siapkan dan kita didik anak-anak kita untuk menghadapi berbagai tantangan zaman yang semakin materialis dan liberal. Kita didik anak-anak kita dengan pondasi agama Islam untuk mewujudkan anak-anak yang shaleh. Anak-anak yang beriman, istikamah di atas keimanan dan ketakwaan, berakhlak karimah.

Dengan anak yang shaleh inilah, dunia akan nyaman, tentram, sejahtera dalam kepatuhan kepada Allah SwT.

An Nisa Ayat 36 adalah kurikulum sebagai solusi mewujudkan anak shaleh !

۞ وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ ۝٣٦

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnusabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.

Berdasarkan ayat ini, anak atau orang yang baik adalah:

  1. Bertauhid, berkeyakinan tidak menyekutukan atau menduakan Allah. Tauhid adalah hal dasar yang akan menjadi pondasi bagi anak sebagai mana Firman Allah Qs Luqman Ayat 13 yang artinya “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”
  2. Berbakti kepada ibu bapak, ini adalah wujud bukti anak shaleh. Banyak cerita orangtua menderita bahkan terlantar setelah anaknya pada berumah tangga. Hanya demi sebuah karir kadang anak rela meninggalkan orangtua atau malah yang lebih parah menitipkan di panti jompo sementara cukup waktu untuk merawatnya.
  3. Berbuat baik kepada sesama manusia. Seiring dengan ketatnya persaingan hidup saat ini, rasa empati dan peduli terlihat memudar. Namun bila sejak dini anak kita pahamkan akan sebuah kepedulian terhadap karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu, maka rasa itu akan terpupuk.
  4. Tidak sombong dan bangga diri. Sejak dini anak harus dipahamkan akan bahaya sikap sombong. Sombong adalah sesuatu yang dibenci Allah, karena hanya Allah yang boleh sombong. Namun bila kita saksikan saat ini banyak orang yang merasa lebih dibanding yang lain hanya karena status sosial. Banyak orang meremehkan sesama karena “nasab” dan jabatan. Dengan mendidik anak untuk bertingkah laku tidak sombong andap asor cermin generasi mulia.

Jika orangtua sanggup merawat dan mendidik anak dengan berdasar Al-Qur’an, An-Nisa  ayat 36 di atas, Insya Allah  anak shaleh akan terwujud. Inilah bukti kita telah bersungguh-sungguh melaksanakan kurikulum Allah dalam melangsungkan generasi yang shaleh dan shaleha. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini