Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjadikan Arab Saudi sebagai salah satu tujuan Kuliah Kerja Nyata (KKN) internasional bagi para mahasiswanya. Uniknya, KKN ini dirangkai dengan bonus ibadah umrah sebanyak dua kali.
Program KKN di Arab Saudi sendiri menurut Kepala Divisi Pengabdian Mahasiswa UMY, Dr. Aris Slamet Widodo, berdasar pada Memorandum of Understanding (MoU) yang telah disepakati antara UMY dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah satu tahun yang lalu.
Mahasiswa KKN UMY di Jeddah ditugaskan membantu KJRI dalam pengurusan administrasi warga Indonesia yang tinggal di Arab Saudi.
Kemudian mahasiswa akan berfokus pada pemberdayaan guru, pengajar, siswa, dan orang tua siswa di Sekolah Indonesia Jeddah dan Mekah.
Ada pun program yang diperkenalkan mencakup bahasa Indonesia, budaya Indonesia, kewirausahaan, motivasi belajar siswa, literasi media, dan berbagai aspek keindonesiaan lainnya.
Di sisi lain, Aris mengatakan mahasiswa KKN UMY tidak sekadar melakukan kegiatan pemberdayaan saja. Namun ikut membangun kolaborasi internasional dengan berbagai pihak sehingga mengasah kemampuan dan pengalaman mahasiswa di kancah internasional.
“Selain itu kami juga berharap mahasiswa dapat beradaptasi dan membuat program-program kreatif, karena kondisi di Arab Saudi tentu berbeda dengan Indonesia, baik lingkungan maupun budaya mengharuskan kita untuk beradaptasi,” jelasnya, Ahad (13/8/2023).
Sebanyak 25 mahasiswa peserta KKN Plus Umroh UMY diketahui tiba di Jeddah pada Selasa (8/8/2023) pekan lalu. Sebelum melakukan kegiatan KKN, mereka melaksanakan kegiatan umroh.
Puluhan mahasiswa KKN plus Umroh UMY terdiri dari mahasiswa berbagai Fakultas. Di antaranya Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), prodi Hubungan Internasional, prodi ilmu Komunikasi, Fakultas Ekonomi & Bisnis, prodi Farmasi, dan prodi pendidikan Bahasa Inggris.
“Saat kami tiba di Jeddah, kami terlebih dahulu melaksanakan ibadah umroh bersama. Setelah itu terhitung sejak hari Kamis 10 Agustus ini, mahasiswa baru mulai berkegiatan melaksanakan pemberdayaan,” papar Aris.
“Setelah 29 hari, sebelum kepulangan, mereka akan kembali melaksanakan kegiatan umroh lagi, jadi umrohnya dua kali,” timpal dia (*/lan/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News