Memompa Spirit Dakwah Profetik
foto: thejakartapost.com
*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari
Menyeru dakwah profetik memiliki kedudukan tertinggi bagi seorang muslim, terlebih bagi seorang juru dakwah. Dakwah profetik artinya mengajak manusia kepada Allah sehingga terlahir berbagai kebaikan.
Para nabi dan rasul merupakan contoh manusia yang konsisten mengajak manusia untuk mentauhidkan Allah. Dengan tauhid yang kokoh, mereka melahirkan perbuatan-perbuatan baik dan memberi manfaat kepada pihak lain.
Nabi Ibrahim bisa dijadikan teladan manusia mulia karena tidak berhenti untuk mentauhidkan Allah. Dengan tauhid itulah, Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim berani melakukan amar makruf nahi munkar.
Hal ini melahirkan berbagai kebaikan, sehingga tercipta masyarakat profetik yang mana nilai-nilai Islam.
Dakwah Profetik
Dakwah profetik merupakan jalan yang ditempuh oleh para nabi dan rasul untuk mengajak umatnya mengagungkan dan menyembah Allah saja.
Menyeru kepada Allah berarti mengajak manusia untuk menyadari bahwa segala perbuatan manusia akan tercatat dan diberi balasan serta memperoleh kebaikan.
Sebaliknya mereka yang lalai terhadap pengagungan dan penyembahan kepada Allah, maka perilakunya tak terkontrol dan cenderung menyimpang.
Oleh karena itu, menyeru kepada manusia untuk mengagungkan dan menyembah Allah saja merupakan ciri dan karakteristik seorang muslim.
Allah pun memuji hamba yang menyeru kepada dakwah yang lurus sehingga tercipta berbagai amal kebaikan. Hal ini ditegaskan Alquran sebagaimana firman-Nya:
وَمَنْ اَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّنْ دَعَاۤ اِلَى اللّٰهِ وَعَمِلَ صَا لِحًا وَّقَا لَ اِنَّنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
“Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, “Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?” (QS. Fussilat :  33)
Ketika seorang hamba bertauhid maka lahirlah berbagai amal kebaikan. Dengan tauhid yang kuat, maka terdorong secara internal untuk salat berjamaah tanpa ada paksaan, mendalami, memahami, dan mempraktikkan kandungan Alquran-hadis, membantu kepentingan orang lain, serta berbagai amal sosial yang lain.
Dengan mentauhidkan Allah secara tulus ikhlas maka tergerak melakukan berbagai amalan kebaikan secara ringan atau berat.
Tantangan untuk melakukan kebaikan sangat banyak. Terkadang orang melakukan amal kebaikan terasa ringan dan terkadang terasa berat. Terasa ringan karena terdorong oleh spirit tinggi, sehingga rela mengorbankan harta dan jiwanya untuk kepentingan agamanya.
Namun tidak sedikit yang berat untuk menyisihkan sebagian hartanya, dan bahkan tidak rela menyedekahkan harta dan jiwanya  untuk membela agamanya. Hal ini dinarasikan Alquran sebagaimana firman-Nya:
اِنْفِرُوْا خِفَا فًا وَّثِقَا لًا وَّجَاهِدُوْا بِاَ مْوَا لِكُمْ وَاَ نْفُسِكُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ ذٰ لِكُمْ خَيْرٌ لَّـكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
“Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”(QS. At-Taubah : 41)
Kerelaan untuk mengorbankan diri dan hartanya memang berat. Namun hal ini memiliki nilai tertinggi, dan Alquran menegaskan posisi seperti ini memiliki kedudukan yang tinggi dan lebih baik.
Orang kafir saja berani menyisihkan harta dan dirinya untuk menghadang atau memadamkan cahaya Islam. Bahkan mereka menyatukan barisan untuk memerangi Islam secara sinergis.
Di sinilah pentingnya pengorbanan umat Islam untuk bersemangat untuk memperjuangkan agamanya.
Penyembahan di Pinggir
Dakwah yang disampaikan oleh utusan Allah (nabi-rasul) setidaknya melahirkan dua sikap beragama. Satu pihak berpegang teguh dan siap menanggung risiko terburuk. Namun di pihak lain, maju-mundur dalam berpegang pada agama ini.
Mereka yang berpegang teguh dan siap menanggung risiko terburuk bisa dilihat dari kekokohan mereka dalam memagang teguh agama. Siksaan, celaan, cibiran, pengusiran hingga pembunuhan siap ditanggungnya.
Secara lahir-batin mereka menyiapkan dirinya.  Namun bagi mereka yang maju-mundur terhadap agama karena salah memahami apa yang sedang dialaminya. Mereka memahami bahwa beragama harus mendatangkan keuntungan material.
Oleh karenanya, dia akan berpegang teguh pada agama ini, ketika hidupnya semakin makmur, terpenuhi segala keinginannya.
Namun mereka akan lepas agama ini ketika hidupnya terus mengalami cobaan dan musibah. Inilah beragama di pinggiran, sebagaimana dinarasikan Alquran berikut:
وَمِنَ النَّا سِ مَنْ يَّعْبُدُ اللّٰهَ عَلٰى حَرْفٍ ۚ فَاِ نْ اَصَا بَهٗ خَيْرٌ ٱِطْمَاَ نَّ بِهٖ ۚ وَاِ نْ اَصَا بَتْهُ فِتْنَةُ ٱِنْقَلَبَ عَلٰى وَجْهِهٖ ۚ خَسِرَ الدُّنْيَا وَا لْاٰ خِرَةَ ۗ ذٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَا نُ الْمُبِيْنُ
“Dan di antara manusia ada yang menyembah Allah hanya di tepi, maka jika dia memperoleh kebajikan, dia merasa puas dan jika dia ditimpa suatu cobaan, dia berbalik ke belakang. Dia rugi di dunia dan di akhirat. Itulah kerugian yang nyata.” (QS. Al-Hajj: 11)
Model beragama seperti di atas, bukan hanya merusak dirinya, tetapi akan merusak masyarakatnya.
Betapa tidak, dia akan membela dan berjuang untuk agamanya ketika dia mendapatkan keuntungan materi, di mana kedudukannya semakin kokoh, kekayaannya semakin bertambah, semua manusia kagum kepadanya.
Tetapi ketika dia melepas agama un ketika dalam menjalani agama ini memperoleh musibah, hidupnya penuh kekurangan, dijauhi  atau dimusihi orang lain.
Beragama dengan memperhitungkan untuk rugi inilah yang membuat kehidupan beragama ini terus mengalami kegoncangan. Betapa tidak, ketika mendapatkan keuntungan dan kemapanan hidup, dia membela agama.
Sebaliknya memberi cobaan hidup untuk menguji keimanannya, maka dia menjauh dan menyalahkan agama ini. Kemunafikan dalam beragama inilah musuh pertama dari para pendakwah ini.
Oleh karenanya, pantas apabila Allah menggambarkan keberagamaan mereka di posisi pinggiran, dan mereka ini musuh paling depan bagi hamba-hamba yang berpegang teguh pada agama profetik ini. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News      

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini