Cerita Sopo Tresno Hingga Menjadi Aisyiyah
Siti Aisyah. foto: ist

Ketua PP ‘Aisyiyah, Siti Aisyah, memperkenalkan sejarah dan makna dari Gerakan Aisyiyah yang lahir di Yogyakarta pada 19 Mei 1917 kepada rombongan Majlis Agama dan Istiadat Melayu Perlis (MAIPs) Malaysia, Selasa (26/9/2023).

iti Aisyah menerangkan bahwa Sopo Tresno berarti siapa cinta atau siapa sayang. Pada awalnya, Sopo Tresno bukanlah sebuah organisasi, melainkan sekadar sebuah gerakan pengajian tanpa anggaran dasar dan peraturan tertentu. Anggotanya terdiri dari gadis-gadis dan bahkan perempuan yang telah berumah tangga. Dalam pengajian ini, tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang agama, tetapi juga memahami pentingnya pendidikan bagi perempuan.

Dari Sopo Tresno ini kemudian berkembang hingga berganti nama menjadi ‘Aisyiyah. Siti Aisyah juga menjelaskan alasan pemilihan nama ‘Aisyah daripada Khadijah.

Meskipun Khadijah memiliki peran penting dalam dakwah Islam, pemilihan nama ‘Aisyiyah dilakukan karena Aisyah dikenal sebagai perempuan yang cerdas, ahli hadis, sastrawan, ahli kesehatan, dan aktivis yang tangguh.

Nama Aisyiyah itu pun dipilih untuk mewakili perempuan-perempuan yang maju dan berpengaruh.

“Mengapa kami menggunakan nama Aisyah dan bukan Khadijah? Meskipun Khadijah memiliki kontribusi banyak dalam dakwah Rasulullah, namun ia lebih terfokus pada aspek keluarga. Pemilihan Aisyiyah yang dinisbatkan kepada Aisyah karena ia merupakan perempuan yang cerdas, aktivis, ahli kesehatan, yang mewakili perempuan berkemajuan,” tutur Siti Aisyah.

Kunjungan MAIPs ke Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) menjadi kesempatan penting untuk memahami sejarah dan nilai-nilai yang dianut oleh Gerakan Aisyiyah serta memperkuat kerjasama antara dua lembaga.

Dalam konteks ini, Aisyiyah terus berkembang sebagai raksasa gerakan perempuan yang memberikan kontribusi besar bagi perempuan Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan.

Acara ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk Chief Executive Officer of MAIPs Mohd Nazim bin Mohd Noor, Majelis Tabligh dan Ketarjihan PP Aisyiyah Evi Sofia Inayati, Majelis Pendidikan Kader PP Aisyiyah Maysarah.

Juga Majelis Kesejahteraan Sosial PP ‘Aisyiyah Abidah Muflihati, Presiden Asosiasi Muhammadiyah Singapura Azri Azman, dan Wakil Rektor I Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Taufiqur Rahman. (*/ded)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini