Namun hati istri Nabi Ibrahim itu disandarkan kepada Allah secara total, maka didatangkan sumber air. Kepasrahan secara total ini tergambar dengan baik sebagaimana narasi Alquran sebagai berikut:

رَبَّنَاۤ اِنِّيْۤ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَا دٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ ۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوْا الصَّلٰوةَ فَا جْعَلْ اَ فْـئِدَةً مِّنَ النَّا سِ تَهْوِيْۤ اِلَيْهِمْ وَا رْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ

“Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan sholat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim : 37)

Allah pun memberi rezeki kepada hamba-hamba-Nya yang bertaqwa, ketika mengalami kesulitan.

Bahkan jalan keluar atas musibah yang dialami itu sangat beragam dan bervariasi sehingga mendatangkan keberkahan. Hal ini diabadikan Allah sebagaimana firman-Nya:

فَاِ ذَا بَلَغْنَ اَجَلَهُنَّ فَاَ مْسِكُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ اَوْ فَا رِقُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ وَّاَشْهِدُوْا ذَوَيْ عَدْلٍ مِّنْكُمْ وَاَ قِيْمُوا الشَّهَا دَةَ لِلّٰهِ ۗ ذٰ لِكُمْ يُوْعَظُ بِهٖ مَنْ كَا نَ يُؤْمِنُ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ ۙ وَمَنْ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا

“Maka apabila mereka telah mendekati akhir idahnya, maka rujuklah (kembali kepada) mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah pengajaran itu diberikan bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat. Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya,” (QS. At-Talaq : 2)

Allah benar-benar menunjukkan kekuasaan-Nya, di mana ketika seorang hamba mengalami puncak kesulitan, justru datang pertolongan yang tak terduga.

Dengan ketaqwaan yang memuncak, maka Allah memberi rezeki dengan cara yang tidak disangka-sangka. Itulah puncak ketakwaan akan mendatangkan berbagai berkah dan kegembiraan. Hal ini sebagaimana firman-Nya:

وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بَا لِغُ اَمْرِهٖ ۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

“dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” (QS. At-Talaq : 3)

Kepasrahan Bulat

Kepasrahan bulat dirinya kepada Allah merupakan salah satu ketakwaan seorang hamba. Di saat kepasrahan bulat itulah Allah menurunkan pertolongan-Nya.

Ketika pengikut Nabi Musa merasakan puncak ketakutan saat dikejar Fir’aun dan bala tentaranya. Sementaranya di depannya lautan yang luas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini