Berbingkai Islam Berkemajuan, PCIM Diharapkan Menjadi Duta Penata Peradaban Dunia
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir berharap kehadiran Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di 30 negara menjadi duta untuk mensyiarkan pandangan Islam Berkemajuan ke seluruh penjuru dunia.

Islam Berkemajuan, kata Haedar, merupakan pandangan Muhammadiyah tentang Agama Islam yang membangun peradaban. Kemajuan peradaban yang diinginkan Muhammadiyah tidak melalui romantisasi sejarah masa lalu, melainkan aksi nyata.

Seperti yang telah diketahui, peradaban Islam sempat berjaya di dunia lebih dari lima abad. Kemajuan peradaban Islam di masa itu, menurut Haedar, dikarenakan ajaran Islam tidak terbatas pada urusan akidah dan ibadah semata.

“Tapi lebih dari itu, Islam membangun muamalah duniawiyah dalam ilmu, ekonomi, arsitektur, sastra, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang maju sangat pesat di Andalusia,” kata Haedar pada (16/12/2023) dalam Pengukuhan PCIM Spanyol.

Lebih-lebih sejarah peradaban Islam di Andalusia atau Spanyol memiliki masa yang panjang. Fakta sejarah tersebut membuktikan, bahwa Islam bukan akan tetapi telah mengukir sejarah peradaban dunia.

Di tengah keterbatasan waktu itu – moda transportasi yang tidak semudah sekarang, Agama Islam dari Jazirah Arab telah berhasil menyebar hampir di seluruh dunia. 

Sebagai penerus kerisalahan Nabi Muhammad, PCIM diharapkan Haedar mampu mengaktualisasikan dua risalah penting yang dimiliki nabi, yaitu membangun peradaban akhlak, dan menyebarkan Islam sebagai agama rahmat.

“Dan dari situlah peradaban Islam itu sebagai peradaban yang integratif, yang holistik. Bukan hanya kemajuan di bidang ekonomi, perdagangan, arsitektur, kemudian ilmu pengetahuan, dan teknologi,” ungkap Haedar.

Tetapi Agama Islam juga membangun peradaban manusia yang dipenuhi dengan akhlak baik. Membangun peradaban yang holistik diharapkan akan meminimalkan, atau menghilangkan kerusakan alam akibat hilangnya moral, etika, dan akal budi manusia.

Guru Besar Sosiologi ini mengungkapkan, peradaban holistik ini yang membedakan antara peradaban maju oleh Islam dengan yang dilakukan Barat. Sebab peradaban maju oleh Barat tumpuan utamanya ada pada nalar, IPTEK, dan humanisme sekuler-liberal.(*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini