Libatkan Allah, Perhatikan 10 Doa Penting untuk Mendidik Anak
foto: adopestock
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Di antara bentuk keimanan yang kuat seorang hamba adalah ketika ia senantiasa menyandarkan segala sesuatunya kepada Allah.

Ia yakin bahwa dia adalah seorang hamba yang lemah, tidak memiliki daya dan upaya, serta senantiasa membutuhkan pertolongan Allah.

Mari lihat firman Allah di dalam Alquran tentang ucapan seorang mukmin yang hakiki. Allah berfirman:

“Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Mu’min: 44)

Bahkan, seorang mukmin diminta untuk senantiasa mengikrarkan setiap harinya, minimal 17 kali, bahwa ia akan selalu menyandarkan dirinya kepada Sang Pencipta, dengan membaca dalam setiap salatnya,

“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah: 5)

Ikrar ini selalu diulang. Tujuannya adalah agar mengingatkan jati diri seorang hamba yang tak bisa lepas dari Sang Khalik.

Sebaliknya, ketika ia menjauh dan tidak menyandarkan kepada Allah dalam urusannya, maka sejatinya ia adalah seorang yang sombong.

Hal ini sebagaimana yang dinyatakan oleh Allah dalam Alquran,

“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.” (QS. Al-‘Alaq: 6-7)

Di antara bentuk penyandaran diri seorang hamba kepada Allah adalah dengan senantiasa berdoa. Ia bermunajat, yang merupakan bentuk melibatkan Allah dalam segala urusannya.

Maka, tak heran ketika Allah menggandengkan antara kesombongan dengan orang orang yang enggan berdoa kepada-Nya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini